Liputan6.com, Malang - Para wisatawan harus selalu bertindak hati-hati selama di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, terutama pada musim kemarau ini. Sebab, sebagian kawasan sudah mulai mengering dan rentan terjadi kebakaran hutan.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Septi Eka Wardhani, meminta seluruh masyarakat khususnya wisatawan agar selalu waspada bahaya kebakaran Bromo dengan lebih peka lingkungan.
“Ini sudah masuk musim kemarau di mana sebagian kawasan taman nasional mulai kering dan rentan kebakaran,” kata Septi, Sabtu, 22 Juni 2024.
Advertisement
Vegetasi di wilayah yang mulai mongering itu didominasi semak belukar dan rumput – rumputan seperti rumput merakan, alang – alang, kemlandingan gunung, dan Acacia decurens. Karena itu, tindakan sekecil apapun yang dapat memicu titik api berpotensi menimbulkan kebakaran.
“Sehingga hal sekecil apapun sangat berpotensi menimbulkan kebakaran hutan,” ucap Septi.
Jenis vegetasi itu pula yang hangus dilalap api dalam peristiwa kebakaran di lereng Gunung Batok pada Sabtu ini. Angin kencang membuat kobaran api merembet ke arah barat laut menuju Gunung Widodaren dan Bromo.
Kegiatan wisata Gunung Bromo sendiri ditutup selama 21-24 Juni 2024 inni karena sedang digelar ritual Yadnya Kasada. Wisata bakal dibuka lagi bila upacara adat untuk penghormatan hari raya masyarakat Suku Tengger itu telah selesai.
BB TNBTS tidak melakukan pembatasan, tetap menyediakan kuota kunjungan sebanyak 2.752 orang per hari. Tapi wisatawan diimbau selalu berhati-hati, tak melakukan aktivitas yang bisa menyebabkan kebakaran di Bromo.
“Wisatawan harus tetap ikut menjaga kelestarian kawasan, tidak membuang sampah sembarangan dan memperhatikan potensi kebakaran,” ujar Septi.
Masih segar diingatan masyarakat, salah satu aksi konyol wisatawan yang menyebabkan kebakaran Bromo adalah sesi foto prewedding pada September 2023 lalu. Flare yang digunakan memicu kebakaran hebat di Blok Lembah Watangan atau Bukit Teletubies.
Kebakaran di Kawasan Bromo
Diketahui, api berkobar di lereng Gunung Bathok pada Sabtu 22 Juni 2024 ini. Titik api semula muncul sekitar pukul 03.30 dan bisa dipadamkan lalu dilakukan pendinginan sampai pukul 07.00.Namun sekitar pukul 10.30 titik api terpantau muncul di lokasi lainnya di lereng Gunung Batok.
Api merembet ke arah kiri menuju kawasan Gunung Bromo serta menjalar ke arah barat laut. Kobaran api tampak lebih besar karena kondisi angin sangat kencang. Personel tim pemadam gabungan terdiri dari petugas BB TNBTS, TNI, Polri dan relawan dibagi menjadi dua tim.
Satu tim tetap di titik awal kebakaran, sebagian lagi menuju perbatasan antara Gunung Batok dan Gunung Widodaren untuk membuat sekat bakar. Tindakan itu dilakukan agar api tidak sampai menjalar ke kawasan Gunung Widodaren.
“Sedangkan ke arah Gunung Bromo vegetasinya semakin berkurang dan api akan berhenti di kawasan Bromo yang tidak bervegetasi,” ujar Septi.
Setiap tahun kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru hampir selalu terjadi. Terutama saat masuk musim kemarau panjang yang kerap disertai angin kencang. Pada tahun lalu diperkirakan 700 hektar lahan hangus terbakar.
Advertisement