Sukses

Seorang Pendaki Dievakuasi dari Gunung Lemongan Akibat Hipotermia

Gigih Sulisyiywoati padaki asal kabupaten Malang itu mengalami kram di kaki kirinya sehingga tidak bisa berjalan saat menuruni medan terjal.

Liputan6.com, Lumajang - Seorang pendaki yang diketahui bernama Gigih Sulistyowati, dievakuasi dari Gunung Lemongan Lumajang, usai mengalami hipotermia.

Hipotermia merupakan suatu kondisi di mana suhu tubuh turun secara drastis dan dapat membahayakan orang yang mengalaminya.

"Kami menerima laporan adanya pendaki dalam kondisi darurat di Gunung Lemongan dan segera menuju lokasi untuk memberikan penanganan khusus yang dibutuhkan,"ujar kepala bidang kedaruratan BPBD Lumajang Yudi Cahyono, Senin (24/6/2024).

Gigih Sulisyiywoati padaki asal kabupaten Malang itu mengalami kram di kaki kirinya sehingga tidak bisa berjalan saat menuruni medan terjal

Gigih bersama tujuh pendaki lainya memulai pendakian ke Gunung Lemongan itu pada hari Jumat (21/6/2024). Namun dengan cuaca dingin di gunung berstatus normal itu menyebabkan korban mengalami penurunan suhu tubuh secara drastis yang berpotensi berbahaya bagi nyawanya atau hipotermia.

"Kami berhasil mengevakuasi pendaki asal Malang yang mengalami cedera. Proses evakuasi membutuhkan waktu tujuh jam karena Medan terjal di Gunung Lemongoan," paparnya

Ia memberikan imbauan kepada para pendaki yang akan naik ke Gunung Lemongan agar mempersiapkan fisik sebelum melakukan pendakian untukenghindari cedera atau kondisi yang dapatembahayalan keselamatannya dan tidak meropotkan pendaki lain

"Kami mengimbau para pendaki pemula agar tidak mengambilkan keselamatan didri sendiri. Dan orang lain," tambanhnya.

Proses evakuasi melibatkan tim SAR gabungan dari BPBD, Koramil 0821/05 Klakah, Polsek Klakah, Dinkes P2KB Kabupaten Lumajang, Tagana Dnas Sosial P3A Kabupaten Lumajang, Komunitas Laskar Hijau, dan Komunitas TMS-7.

 

2 dari 2 halaman

Pentingnya Persiapan Diri

Kolaborasi tersebut menunjukkan kerja sama yang kuat antarberbagai instansi dalam penanganan situasi darurat di alami terbuka.

"Kejadian yang dialami Gigih menjadi pengingat bagi para pendaki untuk selalu mempersiapkan diri secara fisik dan mental sebelum melakukan pendakian, serta untuk selalu mematuhi aturan keselamatan demi menghindar insiden serupa," pungkasnya