Sukses

3 Jurus Pj Gubernur Adhy Karyono Turunkan Kemiskinan di Jatim

Pemprov Jatim juga memberikan pelatihan kepada masyarakat rawan ekonomi serta warga dengan kondisi kecacatan medis dan lansia sehingga mereka mandiri dalam meningkatkan penghasilannya.

Liputan6.com, Surabaya - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono membeberkan tiga strategi Pemprov Jatim dalam menurunkan angka kemiskinan pada Maret 2024.

Penduduk miskin di Jatim ada sebanyak 3,98 juta orang pada Maret 2024 yaitu berkurang 0,2 juta orang atau turun 0,56 persen dibandingkan Maret tahun lalu dan hanya 9,76 persen dari total penduduk.

“Sebetulnya kita melakukan tiga strategi untuk menurunkan angka kemiskinan di Jawa Timur,” katanya, Senin 1 Juni 2024.

Adhy mengatakan strategi pertama adalah memenuhi kebutuhan dasar penduduk miskin termasuk terkait makanan seperti melalui Program Keluarga Harapan (PKH), menanggung sekolah anak keluarga miskin melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP), serta menjamin kesehatan keluarga miskin melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Strategi kedua adalah meningkatkan penghasilan keluarga miskin dengan pemberian pemberdayaan ekonomi, kewirausahaan, akses modal, serta dana bergulir untuk subsidi kredit.

Pemprov Jatim juga memberikan pelatihan kepada masyarakat rawan ekonomi serta warga dengan kondisi kecacatan medis dan lansia sehingga mereka mandiri dalam meningkatkan penghasilannya.

Strategi ketiga adalah mengurangi kantong-kantong kemiskinan bersama PU Cipta Karya yang salah satu indikatornya yaitu mengenai lingkungan dan perumahan yang dalam hal ini dilakukan rehabilitasi terhadap rumah tidak layak huni serta kawasan kumuh.

“Bukan hanya bulan ini kita sudah bisa menurunkan satu digit angka kemiskinan tapi kami juga akan menghilangkan kemiskinan ekstrem pada akhir 2024,” kata Adhy.

2 dari 2 halaman

BPS Jatim Apresiasi

Kepala BPS Provinsi Jatim Zulkipli mengapresiasi capaian penurunan angka kemiskinan yang diraih Provinsi Jatim. Menurutnya, kemiskinan di Jatim untuk pertama kalinya menyentuh satu digit dan tertinggi se-Pulau Jawa,.

Zulkipli mengatakan, rata-rata rumah tangga miskin di Jawa Timur memiliki 4,24 orang anggota rumah tangga pada Maret 2024.

“Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2023–Maret 2024, jumlah penduduk miskin perkotaan turun 61 ribu orang, sedangkan di perdesaan turun sebesar 145 ribu orang,” katanya.

Zulkipli berharap Pemprov Jatim terus mampu menurunkan angka kemiskinan melalui beragam program yang sudah berjalan maupun yang masih dalam proses perencanaan dan pengembangan.