Sukses

Gas LPG 3 Kilogram Mendadak Langka di Banyuwangi, Pertamina Sebut Stok Sudah Sesuai Kuota

Berdasarkan informasi di lapangan kelangkaan gas LPG 3 kilogram terjadi lantaran adanya pengurangan stok kiriman dari agen. Misalnya, salah satu pangkalan di kecamatan Banyuwangi mengaku saat ini hanya bisa mendapat kiriman satu kali dalam seminggu.

Liputan6.com, Banyuwangi - Masyarakat Banyuwangi mengeluhkan ketersediaan gas LPG 3 Kilogram yang langka dalam beberapa Minggu ini.

Gas LPG 3 Kilogram ini tidak hanya langka, namun Harga Eceran Tertinggi (HET) gas bersubsidi itu juga meningkat. Dari yang seharusnya Rp16 ribu per tabung, naik diangka Rp20 hingga Rp21 ribu per tabung.

Salah satu warga Nina Nurdiyana menyatakan, untuk beli gas LPG 3 kilogram harus keliling ke sejumlah toko dan pangkalan. Terkadang, harus pesan terlebih dahulu karena stoknya tidak ada.

"Saya harus keliling dari toko ke toko tapi tidak ada. Bahkan di pangkalan yang biasa saya berlangganan juga tidak ada, harus pesan dulu pagi, Malam baru ada dan itu langsung habis," ujar Nina, Selasa (2/7/2024).

Kelangkaan gas LPG 3 kilogram juga dirasakan oleh masyarakat di wilayah Banyuwangi selatan. Keberadaan gas bersubsidi itu diakui mulai susah didapatkan.

"Di daerah Tegaldelimo susah mendapatkan gas LPG 3 kilogram," tutur Rindi

Berdasarkan informasi di lapangan kelangkaan gas LPG 3 kilogram terjadi lantaran adanya pengurangan stok kiriman dari agen. Misalnya, salah satu pangkalan di kecamatan Banyuwangi mengaku saat ini hanya bisa mendapat kiriman satu kali dalam seminggu.

Itu pun kuota sangat terbatas. Jika biasanya per satu kiriman bisa mendapat jatah hingga 150 tabung, kini hanya 25 tabung saja per minggunya

Hal yang sama juga diakui pangkalan LPG 3 kilogram di wilayah Kecamatan Giri. Sebelumnya, penyedia gas LPG melon ini bisa mendapatkan 300 tabung per satu kiriman. Tapi, belakangan hanya diberi jatah 50 tabung saja. Itu pun satu kali kiriman dalam Sepekan, yakni tiap hari Jumat.

"Jumlah kiriman dari agen menurun dan setelah datang sudah habis karena sebelumnya telah dipesan pelanggan," jelas Nur Sholihin

Dari fenomena di atas, maka jangan heran jika gas LPG 3 kilogram makin sulit ditemukan masyarakat.

 

2 dari 2 halaman

Penjelasan Pertamina

Meski di lapangan langka, pihak PT Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menyatakan bahwa stok LPG 3 kilogram di pangkalan sudah sesuai kuota rasio.

Namun, kalau untuk pedagang eceran alias bukan pangkalan resmi, pihaknya tidak bisa memastikan.

"Kalau gas melon di pengecer habis, Monggo beli di pangkalan," tegas Manager Comm Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rehadi, Selasa (2/7/2024).

Kata Ahad, untuk rasio kewajaran pengguna gas LPG 3 kilogram untuk tiap keluarga dengan 5 orang anggota keluarga, membutuhkan sekitar 3 sampai 4 tabung dalam sebulan

"Kami bagian mencatat di pangkalan untuk melihat jumlah pembelian yang wajar sesuai data. Hal ini juga sebagai upaya untuk melaksanakan subsidi tepat sasaran," jelasnya.

Berdasarkan surat edaran Direktur Jenderal Migas No. B- 2461/MG.05/DJM/2022, bagi pengusaha seperti hotel, usaha binatu, tani tembakau, pertanian, jasa las, batik, Peter akan dan restoran dilarang menggunakan gas LPG 3 kilogram.

Pertamina berharap peran masyarakat dan pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan dalam penggunaan LPG 3 Kilogram agar tepat sasaran.