Sukses

Surabaya Halal Fest Tagetkan 1.000 UMKM Kantongi Sertifikat Halal

Sebelum mendapatkan sertifikat halal di acara itu, pelaku UMKM terlebih mengikut proses kurasi yang didampingi secara langsung tim dari Dinkopumdag dan IKA ITS.

Liputan6.com, Surabaya - Pemkot Surabaya menargetkan 1.000 UMKM bisa mendapatkan sertifikat halal pada ajang Surabaya Halal Fest 2024 di Balai Pemuda pada 21-23 Agustus.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya Dewi Soeriyawati mengatakan seribuan UMKM yang akan mendapatkan sertifikat halal itu berasal dari seluruh wilayah kecamatan.

"Kami melibatkan UMKM dari 31 kecamatan, jadi bisa merata dengan target 1.000 UMKM," kata Dewi, Rabu (3/7/2024).

Sebelum mendapatkan sertifikat halal di acara itu, pelaku UMKM terlebih mengikut proses kurasi yang didampingi secara langsung tim dari Dinkopumdag dan IKA ITS.

"Kami ada pendampingan yang sudah berjalan sejak Juni di kecamatan secara berkala, kemudian dipamerkan saat 'Surabaya Halal Fest 2024'," ucapnya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan industri halal mampu berkembang pesat, sehingga menghadirkan nilai ekonomi bagi pelakunya, karena sudah menjadi bagian dari gaya hidup.

Kondisi tersebut menjadi dasar pihaknya bersama IKA ITS menggelar "Surabaya Halal Fest 2024".

"Acara ini merupakan hajatan dua institusi, antara IKA ITS dan Pemkot Surabaya. Kenapa digelar? Karena kami melihat industri halal sudah menjadi tren gaya hidup dan menghadirkan nilai ekonomi," kata Agus.

Pemberian sertifikat halal pada tahap ini terlebih dahulu diprioritaskan bagi UMKM yang bergerak di sektor makanan dan minuman (mamin).

"Pak wali kota bersama banyak pihak mempersiapkan UMKM agar produknya halal dan bisa dengan muda diserap pasar," ujar dia.

2 dari 2 halaman

Majukan Industri Halal di Indonesia

Wakil Ketua Umum IKA ITS Pengurus Wilayah Jawa Timur Riva Siregar menjelaskan Surabaya Halal Fest 2024 merupakan bentuk komitmen untuk memajukan industri halal di Indonesia, khusus Kota Surabaya.

Oleh karena itu, setelah acara tersebut digelar IKA ITS dan Pemkot Surabaya terus melakukan pendampingan bagi pelaku seluruh UMKM, khsususnya yang telah mengantongi sertifikat halal, agar naik kelas.

"Ke depan tidak hanya sektor makanan dan minuman, tetapi bisa make up," kata Riva.

Terkait pelaksanaan acara, masing-masing UMKM mendapatkan gerai untuk memamerkan makan dan minuman produk usahanya.

Pihaknya juga menggandeng pihak lain, seperti Pusat Inkubasi Bisnis Syariah Majelis Ulama Indonesia (PINBAS MUI) dan Lembaga Pendampingan Proses Produk Halal (LP3H).

"Kami juga menerjunkan 100 pendamping, dari Dinkopumdag 16 pendamping. Sertifikat halal sebenarnya disediakan 2.000 kategori self declare dan khusus untuk Surabaya saja," ucapnya.