Sukses

Drop Jelang Pulang ke Tanah Air, Jemaah Haji Asal Kota Madiun Wafat di Tanah Suci

Soekati yang berusia 84 tahun itu belum dapat pulang ke tanah air karena harus menjalani perawatan di Makkah. Kondisi almarhumah drop sekitar tiga hari menjelang kepulangan pada akhir Juni.

Liputan6.com, Madiun - Soekati binti Amat Saim, jemaah haji asal Kota Madiun, Jawa Timur dilaporkan meninggal dunia di Makkah, Arab Saudi, setelah menjalani perawatan di rumah sakit setempat.

Soekati meninggal dunia di Rumah Sakit Saudi National Hospital (SNH) pada Selasa (2/7) pukul 12.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 16.30 WIB.

"Tentu kita semua berduka atas meninggalnya almarhumah. Hari ini kami turut berbela sungkawa sekaligus mengantarkan akta kematian dan santunan kematian kepada keluarga," ujar Pj Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto, Rabu 3 Juli 2024.

Sesuai informasi, Soekati yang berusia 84 tahun itu belum dapat pulang ke tanah air karena harus menjalani perawatan di Makkah. Kondisi almarhumah drop sekitar tiga hari menjelang kepulangan pada akhir Juni.

Sempat mendapat perawatan oleh tim dokter di hotel, Soekati lalu dirujuk ke Rumah Sakit An-Nur Makkah pada Selasa, 25 Juni 2024. Namun kondisi Soekati tak kunjung membaik dan dirujuk ke Saudi National Hospital.

Surono, anak Soekati yang turut mendampingi beribadah haji menyebut ibunya mulai mengalami sesak nafas dan batuk selepas melaksanakan serangkaian ibadah di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).

"Yang dikeluhkan pada waktu itu sesak dan perut keras karena batuk terus. Sudah diberikan bantuan oksigen termasuk terapi pengasapan untuk melegakan pernafasan tetapi belum membaik dan akhirnya dibawa ke rumah sakit," katanya.

2 dari 3 halaman

Dimakamkan di Tanah Suci

Surono mengucapkan terima kasih kepada tim dokter yang sudah bekerja sangat baik selama mendampingi ibunya. Juga kepada Kemenag yang sudah berupaya memberikan pelayanan yang terbaik. Seperti mengganti kursi pesawat Soekati ke kelas bisnis agar bisa digunakan rebahan. Namun, tim dokter menyatakan kondisi Soekati tidak memungkinkan untuk terbang. Selain itu, pemerintah juga berupaya agar Surono bisa tetap tinggal untuk mendampingi ibunya, namun juga gagal.

"Terakhir bertemu ya sewaktu mau dibawa ke rumah sakit itu. Sementara saya dan jemaah lain harus ke bandara untuk kembali ke Indonesia," kata dia.

Setelah dinyatakan meninggal dunia, pengurusan jenazah diserahkan petugas yang berada di sana. Selanjutnya, jenazah almarhumah dimakamkan di Tanah Suci.

3 dari 3 halaman

Fase Pemulangan Gelombang II

Fase pemulangan jemaah haji haji Indonesia yang berangkat pada gelombang II dari Madinah ke Tanah Air dimulai. Jemaah kelompok terbang (kloter) 10 Embarkasi Palembang (PLM-10) menjadi rombongan pertama yang diberangkatkan dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah.

Jemaah PLM-10 berasal OKU Timur Sumsel. Sebanyak 443 jemaah ini diberangkatkan dengan 11 bus dari hotel menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah. Keberangkatan mereka dari hotel dilepas Kepala Daker Madinah, Ali Machzumi, sekitar pukul 23.30 WAS.

“PLM-10 ini merupakan kloter pertama yang akan kembali ke Tanah Air setelah kurang lebih selama sembilan hari berada di Madinah,” ujar Ali Machzumi, Kamis (4/7/2024).

Ali mengatakan tidak ada kendala dalam pemulangan perdana jemaah haji gelombang kedua ini. Jemaah PLM-10 dijadwalkan terbang dari Bandara AMAA pukul 04.20 WAS (waktu Arab Saudi).

“Alhamdulillah kita tadi proses menurunkan jemaah dari kamar menuju loby hotel semuanya berjalan lancar. Jemaah sudah siap. Saat bus datang, jemaah langsung masuk ke dalam bus masing-masing. Bahkan jemaah sudah siap satu jam sebelum jadwal keberangkatan bus ke bandara,” kata Ali.