Sukses

Wahana Banana Boat di Pantai Pasir Putih Trenggalek Dihentikan Buntut Wisatawan Terjatuh dan Meninggal

Sebelumnya, Gunawan (42) warga Kecamatan Sutojayan, Blitar meninggal dunia usai mengalami serangan jantung saat bermain banana boat.

Liputan6.com, Trenggalek - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menghentikan sementara operasional wahana wisata banana boat di Pantai Pasir Putih, buntut insiden adanya wisatawan yang meninggal usai mengikuti atraksi wahana tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Sunyoto menyampaikan bahwa penghentian operasional wahana wisata air itu dalam rangka pembinaan pengelolaan, utamanya dalam pemilihan calon pengguna wahana.

"Untuk operasional dihentikan sementara waktu dalam rangka briefing (arahan). Utamanya soal skrining calon penumpang," katanya dalam keterangannya, Kamis (4/7/2024).

Skrining calon penumpang itu dinilai penting, berkaca dari insiden tewasnya seorang wisatawan asal Kabupaten Blitar saat bermain banana boat di pantai yang terletak di Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo itu.

Sebelumnya, Gunawan (42) warga Kecamatan Sutojayan, Blitar meninggal dunia usai mengalami serangan jantung saat bermain banana boat.

Wisatawan itu menghembuskan nafas terakhir saat dilarikan ke Puskesmas Watulimo Trenggalek. Pasca insiden itu, pihak pengelola menutup wahana banana boat sementara waktu dalam rangka evaluasi.

Wisatawan yang diketahui memiliki riwayat stroke itu mengalami serangan jantung hingga akhirnya meninggal dunia usai atraksi banana boat.

"Kalau SOP sudah dilakukan seperti misalnya pakai pelampung dan sebagaimana. Hanya saja yang bersangkutan ternyata memiliki riwayat penyakit sehingga yang seharusnya tidak berbahaya bagi orang lain bisa menjadi membahayakan," imbuhnya

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keluarga Menerima

Selain adanya lifeguard di setiap destinasi wisata yang dikelola pemerintah daerah, Sunyoto mengaku telah berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan terdekat untuk menanggulangi apabila terjadi insiden.

Hanya saja, peristiwa itu di luar prediksi dari pengelola.

"Untuk itu kedepannya dilakukan skrining lebih ketat lagi kepada calon penumpang untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,"ujarnya.

Dalam insiden itu, Pemerintah Daerah Trenggalek mengungkapkan bela sungkawa yang mendalam dan mengupayakan agar korban mendapatkan santunan dari Jasa Raharja.

Selain itu, pihaknya juga mewanti-wanti kepada seluruh pengelola destinasi, tak hanya banana boat untuk lebih jeli terhadap calon penumpang untuk meminimalisir insiden.

"Alhamdulillah semua keluarga menerima, karena memang punya penyakit bawaan. Kami juga upayakan agar korban dapat santunan jasa raharja," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.