Sukses

Gempa Letusan Dominasi Aktivitas Gunung Semeru, Warga Diimbau Waspada Potensi Awan Panas

Gunung Semeru yang mempunyai ketinggian 3. 676 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut mengalami 12 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-8 mm dan lama gempa 32-78 detik pada Kamis 4 Juli 2024.

Liputan6.com, Lumajang - Gempa letusan masih terus mendominasi aktivitas Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur.

"Pada pengamatan kegempaan periode Kamis (4/7/2024) pukul 00.00-24.00 Wib, Semeru tercatat mengalami 159 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10.22mm, dan lama gempa 55-132 detik," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Jumat (5/7/2024).

Kata dia, gunung yang mempunyai ketinggian 3. 676 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut mengalami 12 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-8 mm dan lama gempa 32-78 detik.

" Selain itu juga terekam mengalami 12 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 mm, dan lama gempa tektonik jauh dengan amplitudo 16-40mm," tuturnya.

Gempa getaran banjir juga terekam di Gunung Semeru dengan amplitudo 10 mm dan lama gempa 2.026 detik karena hujan deras mengguyur puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut

Sementara Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan petugas melakukan evaluasi aktivitas Gunung Semeru secara bertahap.

"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh hingga 30 Juni 2014, maka tingkat aktivitas Gunung emeru tetap pada level III atau Siaga dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan ancaman bahaya terkini," paparnya

Kata dia, PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Waspada Potensi Awan Panas

Kemudian di luar jarak tersebut, katanya, masyarakat juga diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai pada sepanjang Besuk Kobokan , karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 Km dari puncak.

Kemudian warga juga dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah /puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.

Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas ,guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai- sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.