Sukses

Khofifah: Judi Online pada Anak Mengganggu Terwujudnya Generasi Emas Indonesia

Praktik judi online pada anak bisa menghambat terwujudnya generasi emas Indonesia. Lebih lanjut ditegaskan Khofifah, perkembangan teknologi lagi-lagi menjadi media yang menyebabkan semakin pesatnya praktik judi online.

Liputan6.com, Surabaya - Mantan Gubernur Jatim yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menyatakan, praktik judi online pada anak mengganggu terwujudnya generasi emas Indonesia. 

Untuk itu, secara khusus dia mengimbau masyarakat untuk menghindari segala macam dan bentuk praktik judi online dan mengalihkan perhatian untuk kegiatan yang lebih produktif dan bermanfaat.  Terutama, kata Khofifah, untuk anak-anak juga harus mulai diwaspadai agar tidak terpapar judi online dalam bentuk apapun. Karena akan merusak mental anak, perilaku dan masa depan anak.

"Karena dampaknya yang berbahaya bagi kehidupan, judi online juga menyebabkan banyak konsekuensi negatif seperti kecanduan, kehilangan pekerjaan, keretakan keluarga, utang, hingga berujung sanksi hukum," kata Khofifah, Sabtu (6/7/2024).

Praktik judi online pada anak bisa menghambat terwujudnya generasi emas Indonesia. Lebih lanjut ditegaskan Khofifah, perkembangan teknologi lagi-lagi menjadi media yang menyebabkan semakin pesatnya praktik judi online.

Sebab sebagaimana diketahui, sejauh ini judi online dilakukan secara elektronik melalui internet. Dalam judi online, pemain dapat memasang taruhan, bermain permainan kasino, atau bertaruh pada hasil acara olahraga secara virtual. 

Judi online menjadi bentuk modern dari perjudian yang telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kemudian di dalam judi online, pemain tidak perlu pergi ke kasino fisik atau lokasi perjudian lainnya.

Mereka dapat mengakses permainan dan taruhan melalui situs atau aplikasi khusus yang disediakan oleh penyedia judi online. Semua transaksi dan aktivitas perjudian dilakukan secara online, termasuk setoran uang, penarikan kemenangan, dan interaksi dengan pemain lain. 

“Perkembangan teknologi menjadikan masyarakat semakin mudah terpapar judi online melalui gadget. Dan setelah terpapar, mereka akan coba-coba. Sekali dua kali, kemudian akan muncul kecanduan. Dan secara bertahap dampak negatifnya akan dirasakan oleh pemain judi online bahkan bisa berdampak sosial ekonomi,” kata Khofifah. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Efek Bahaya Kecanduan

Salah satu dampak paling merusak dari judi online adalah kecanduan. Banyak orang yang awalnya bermain judi online hanya sebagai hobi atau hiburan, tetapi seiring waktu, mereka dapat terperangkap dalam lingkaran ketergantungan yang sulit untuk dilepaskan. 

Ketergantungan ini dapat merusak kehidupan sosial, ekonomi, dan kesehatan mental seseorang. Pemain yang kecanduan mungkin mengabaikan tanggung jawab sehari-hari, termasuk pekerjaan, sekolah, atau hubungan pribadi. 

Tidak hanya itu, bermain judi online dapat menimbulkan bahaya bagi keuangan seseorang. Orang seringkali kehilangan jumlah uang yang signifikan saat berjudi online.

Mereka mungkin tergoda untuk terus memasang taruhan dalam harapan mengembalikan kerugian mereka, yang hanya memperburuk situasi keuangan mereka. Kerugian keuangan yang signifikan dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. Judi online juga dikenal dengan risiko kecurangan dan penipuan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.