Sukses

Tigkatkan Inovasi Daerah, BSKDN Imbau Pemprov Riau Akses Aplikasi Tuxedovation

Yusharto juga mengimbau saat mereplikasi inovasi, Pemprov Riau diharapakan dapat menjauhi unsur Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) yang dapat memicu ketersinggungan.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri (BSKDN Kemendgri) Yusharto Huntoyungo melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau untuk membahas strategi replikasi inovasi yang efektif.

Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka mendorong peningkatan inovasi di seluruh daerah di Indonesia. Meningkatnya inovasi akan berdampak terhadap kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.

"Replikasi inovasi adalah upaya yang bisa dipilih untuk mempercepat peningkatan pelayanan publik di daerah," ungkap Yusharto, pada Kamis, 11 Juli 2024.

Dia melanjutkan, memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak merupakan langkah pertama yang perlu dilakukan Pemprov Riau dalam mereplikasi inovasi. Sebab, kolaborasi memungkinkan Pemprov Riau memperoleh informasi atau cara pandang baru terkait upaya meningkatkan inovasi.

"Kita harus terus melakukan kolaborasi, melihat bahwa penyelesaian tugas yang berkaitan tusi kita akan selalu bersinggungan dengan tusi dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang lain," jelasnya.

Selain kolaborasi, Yusharto juga mengimbau Pemprov Riau untuk mengakses aplikasi Tuxedovation yang dikelola oleh BSKDN. Aplikasi tersebut akan membantu Pemprov Riau memperoleh informasi terkait berbagai inovasi yang telah berhasil diterapkan dan membawa dampak yang baik terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah.

"Bapak/Ibu sekalian bisa melihat contoh di Tuxedovation, yang berisi kurang lebih 14.000 inovasi yang bisa direplikasi dari kabupaten dan kota dan OPD yang ada di provinsi. Semua ini untuk meningkatkan daya saing daerah" terangnya.

 

2 dari 2 halaman

Apresiasi Inovasi di Provinsi Riau

Guna memastikan replikasi berjalan dengan efektif, Yusharto menekankan Pemprov Riau untuk menyesuaikan inovasi yang direplikasi dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat di wilayahnya.

Selain itu, Yusharto juga mengimbau saat mereplikasi inovasi, Pemprov Riau diharapakan dapat menjauhi unsur Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) yang dapat memicu ketersinggungan.

"Bantu Bupati, bantu Gubernurnya untuk bisa meningkatkan inovasi di wilayah Provinsi Riau, Bapak/Ibu bisa merumuskan inovasi yang terkait dengan dinas tempat Bapak/Ibu bertugas," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Yusharto juga mengapresiasi inovasi di Provinsi Riau yang semakin meningkat dari waktu ke waktu. Berdasarkan Rekapitulasi skor Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2023, Provinsi Riau memperoleh 53,52.

"Kabupaten/kota di Provinsi Riau syukurnya sudah pada bagus. Pekanbaru inovasinya sudah sangat bagus, sangat inovatif. Kami berharap Bapak/Ibu bisa terus meningkatkan nilai indeks inovasinya," pungkasnya.