Sukses

Pemkot Surabaya Pastikan Tidak Ada Siswa SDI Darul Falah Jadi Korban Kecelakaan Maut Tol Solo-Ngawi

Sebanyak lima dari enam korban tewas kecelakaan tersebut merupakan satu keluarga, yakni AMF (4), A (9 bulan), Achmad Rofiuzein, Abdul Manan, dan Rif'atul Fatati, asal Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh memastikan tidak ada siswa SDI Darul Falah yang menjadi korban kecelakaan di KM 498+800 Tol Solo-Ngawi jalur B, Sabtu dini hari.

"Dari korban yang meninggal maupun luka tidak ada siswa, karena rombongan itu berisi pengurus yayasan dan pihak sekolah. Pelajar sekarang ini semuanya masa libur," kata Yusuf di Surabaya, Sabtu (13/7/2024).

Sebanyak lima dari enam korban tewas kecelakaan tersebut merupakan satu keluarga, yakni AMF (4), A (9 bulan), Achmad Rofiuzein, Abdul Manan, dan Rif'atul Fatati, asal Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya.

Sedangkan satu korban meninggal dunia lainnya bernama Ahmad Fendi Ghozali berasal dari Nganjuk merupakan petugas pemandu rombongan.

Selain itu, dalam peristiwa kecelakaan tersebut juga menyebabkan 14 korban mengalami luka ringan dan dua lainnya selamat.

Yusuf menyatakan bahwa pemkot sudah mengirimkan ambulans untuk menjemput para jenazah dan dikirim ke rumah duka.

"Ada BPBD di sana, kemudian pemkot mengirimkan ambulans," ucapnya.

Yusuf menyatakan belum mendapatkan informasi terkait tujuan keberangkatan rombongan guru dan yayasan SDI Darul Falah tersebut.

"Kami belum dapat info soal itu, tetapi berangkatnya Jumat (12/7) sekitar pukul 22.00 WIB," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Meninggal Dari Surabaya

Sementara, salah seorang keluarga dari korban meninggal dunia asal Kota Surabaya, bernama Firda Usatu Ni'mah (31) menyatakan kabar duka tersebut didapatkan dari salah seorang pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Kenjeran dan tetangganya.

"Sekitar pukul tiga dini hari itu ada telepon dari salah satu guru di sekolah ini yang tidak ikut berangkat tapi tidak terjawab. Saya juga tidak punya firasat apa-apa," ujar anak keempat dari korban meninggal bernama Abdul Manan ini.

Kemudian sekitar pukul 10.00 WIB, Firda menyebut ada petugas dari Jasa Raharja datang ke rumah duka untuk melakukan pengecekan data. Setelah itu, pada sekitar pukul 11.00 WIB petugas Jasa Raharja melakukan konfirmasi nama korban tewas yang ada di ponselnya.

"Ketua yayasan Abdul Manan, guru olahraga Ahmad Rofiuzein itu anak terakhirnya. Rifatul itu guru bahasa Arab juga menantu dan suaminya itu anak kelima yang di ICU. Terus yang dua anak-anak, satunya anak guru bahasa Arab dan satu lagi cucu dari anak ketiga," katanya.

Hingga kini keluarga besar Ketua Yayasan SDI Darul Falah Abdul Manan masih menunggu kedatangan lima jenazah tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.