Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said resmi mendaftarkan diri dalam seleksi calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029.
"Ketika panggilan tugas publik datang, kita harus bersiap. Preferensi dan kepentingan pribadi harus disisihkan," kata Sudirman, Senin 15 Juli 2024.
Dia mengaku siap untuk bertugas untuk memenuhi panggilan publik sebagai warga negara, sebab dirinya merasa hidupnya selama ini selalu diurus oleh negara sejak berada pada usia sekolah.
Advertisement
"Saat publik memanggil untuk membenahi KPK, memperkuat pemberantasan korupsi, sebagai warga negara saya harus bersiap," ucapnya.
Dia berterima kasih kepada sahabat-sahabatnya yang membantu dalam menyiapkan persyaratan administrasi yang diperlukan untuk mengikuti proses seleksi tersebut.
"Sehingga dengan cepat seluruh syarat-syarat sudah dapat dipenuhi. Tentu ini sebagai bentuk kesungguhan niat baik dalam berkontribusi baik membenahi tata kelola pemerintahan yang bersih maupun pembenahan KPK," tuturnya.
Dia menegaskan bahwa menjadi pimpinan KPK adalah untuk memenuhi kepentingan dan harapan publik, sebagaimana juga posisi-posisi pimpinan publik lainnya. Dia memastikan tujuannya untuk mengikuti seleksi tersebut bukan merupakan agenda pribadi.
"Dalam beberapa pekan terakhir saya memang berdiskusi dengan sejumlah pihak yang mewakili pandangan publik, termasuk rekan-rekan gerakan masyarakat sipil. Apabila memang menjadi kehendak publik dan dapat memberi manfaat bagi masyarakat, saya akan mempertimbangkan ikut serta dalam seleksi calon pimpinan KPK," ujar dia.
Dukungan dari Pakar Hukum
Sebelumnya, Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari memberikan dukungan kepada Sudirman Said untuk membenahi KPK.
“Banyak yang berintegritas tapi belum tentu berani, ada yang berani tapi belum teruji ketika berhadapan dengan kekuatan politik. Sudirman Said sudah teruji,” ujar Feri Amsari.
Menurut Feri, sepanjang karir profesionalnya, Sudirman Said banyak mendapat tugas membenahi institusi termasuk Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), terlibat dalam transformasi Pertamina, menjadi tokoh kunci di balik pendirian BRR Aceh-Nias, dan membenahi Kementerian ESDM.
Dengan rekam jejak seperti ini masyarakat sipil melihat bahwa Sudirman adalah figur yang dibutuhkan untuk membenahi KPK.
“Pemerintahan baru yang akan dibentuk Presiden terpilih Prabowo Subianto membutuhkan partner strategis yang dapat memperkuat tata kelola, mendorong pemerintahan yang bersih, dan pemberantasan korupsi. Ini diperlukan untuk mewujudkan janji-janji kampanye Pak Prabowo,” tutur Feri.
Advertisement
Sebanyak 468 Orang Mendaftar Capim dan Dewas KPK
Sebanyak 468 orang mendaftar sebagai Calon pimpinan (capim) dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 per Senin (15/7/2024). Adapun pendaftaran Capim dan Dewas KPK akan ditutup pada Senin, pukul 23.59 WIB.
"Kami menyampaikan update calon pimpinan dan dewas KPK per 15 juli 2024 pukul 20.15 WIB. Jumlah registrasi akun sebanyak 844 orang. Dan yang telah melakukan pendaftaran, dengan menyertakan dokumen sebanyak 468 orang," jelas Wakil Ketua Pansel Capim dan Dewas KPK Arief Satria kepada wartawan, Senin (15/7/2024).
Dia menyampaikan sebanyak 280 orang mendaftar sebagai Capim KPK. Sementara itu, jumlah pendaftar calon Dewas KPK sebanyak 188 orang.
"Jumlah pendaftar capim KPK 280 orang. Laki-laki 261 orang, perempuan 19. Jumlah pendaftar calon dewas KPK sebanyak 188 orang. Dengan komposisi 167 orang laki-laki dan 21 perempuan," katanya.
Menurut dia, pendaftar Capim dan Dewas KPK berasal dari berbagai latar belakang profesi. Mulai dari, akademisi, aparat penegak hukum, lembaga negara, hingga masyarakat sipil.
"Latar belakang pendaftar antara lain, dari ASN, akademisi, aparat penegak hukum, lembaga negara, swasta, praktisi dan juga dari civil society organization," tutur Arief.