Liputan6.com, Malang - Wahyu Hidayat Pj Wali Kota Malang, menemui ratusan petugas kebersihan Pemkot. Tidak hanya serap aspirasi, dia menyawer, menebar uang ke para peserta kegiatan Cangkruk Bareng Petugas Kebersihan itu.
Selain Pj Wali Kota Malang, hadir pula Erik Setyo Santoso, Sekretaris Daerah (Sekda) dan Noer Rahman Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) selaku penyelenggara kegiatan yang digelar mulai pukul 08.30 - 10.30 pada Kamis, 18 Juli 2024 di alun-alun Merdeka.
Seluruh peserta acara itu mengenakan kaos putih. Di bagian depan ada gambar wajah Wahyu Hidayat, tulisan Cangkrukan Bareng Petugas Kebersihan, Pak Mbois dan logo Pemkot Malang. Di punggung kaos tertera tulisan Kuthone Resik Rezekine Apik dan DLH.
Advertisement
Acara dibuka dengan dialog, perwakilan petugas kebersihan menyampaikan uneg-unegnya. Acara ditutup dengan nyanyi dan joget bersama hiburan organ tunggal dan penyanyi pendukung.
Di sela itu, Pj Wali Kota Malang, Sekda dan Kepala DLH, tampak menggenggam segepok uang pecahan Rp 50 ribu. Duit itu lalu dihamburkan ke arah petugas kebersihan yang berebut meraih. Diperkirakan lebih dari Rp 2 juta yang dibagikan.
Tak dapat dipastikan apakah uang itu berasal dari APBD atau kantong pribadi para pejabat itu. Aktivitas itu dilakukan saat Wahyu Hidayat sudah mengajukan pengunduran diri sebagai Pj Wali Kota Malang untuk maju Pilkada 2024.
Sekretaris Komisi B DPRD Kota Malang Arief Wahyudi mengkritik aksi Pj Wali Kota tersebut. Dia mengatakan tindakan Wahyu Hidayat menebar uang itu sangat tidak pantas. Menurutnya, memberi uang bisa dalam rupa bonus kerja atau sesuai daftar hadir peserta kegiatan itu.
"Kalau menghamburkan dengan cara seperti tadi, bagaimana pertanggungjawabannya, dari mana asal uang itu," kata Arief.
Cara menebar uang itu, lanjut dia, tak sesuai fatsun politik. Apalagi Wahyu mengaku sudah mengirim surat pengajuan pengunduran diri sebagai Pj Wali Kota Malang ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
"Tindakan itu sudah penyalahgunaan wewenang. Jangan beri contoh buruk ke masyarakat," ucap Arief.
Penjelasan Pj Wali Kota
Noer Rahman, Kepala DLH dan Erik Setyo Santoso Sekda Kota Malang tak merespons saat Liputan6.com mengkonfirmasi dan tak menjawab pesan terkait acara itu.
Wahyu Hidayat usai acara mengatakan acara Cangruk Bareng Petugas Kebersihan itu untuk menerima beragam keluhan. Seperti penambahan sarana prasarana, kesejahteraan hingga peningkatan status jabatan.
"Tadi ada banyak yang disampaikan, seperti penambahan kendaraan roda tiga, gerobak sampah, pakaian, BPJS Tenaga Kerja hingga beasiswa," kata Wahyu.
Dalam serap aspirasi, kata Wahyu, banyak petugas kebersihan berstatus Tenaga Pendukung Operasional Kegiatan (TPOK) Pemkot Malang ingin bisa ikut tes dalam Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Tapi dari masukan-masukan itu, yang prioritas adalah soal kesejahteraan,” ujarnya.
Wahyu Hidayat sudah mengajukan surat pengunduran diri ke Mendagri sebab akan maju Pilkada Serentak 2024. Selama belum ada pengganti yang ditetapkan, Wahyu tetap menjabat sebagai Pj Wali Kota Malang.
Sampai hari ini Wahyu juga belum dengan tegas menyebut partai politik apa yang jadi kendaraan politiknya dalam Pilkada Kota Malang 2024 ini.
Advertisement