Liputan6.com, Surabaya - Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri menyatakan pihaknya tidak mematok berapa banyak gol yang dicetak saat meladeni Timor Leste pada laga pamungkas grup A Piala AFF U-19 atau ASEAN U-19 Boys Championship di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Selasa (23/7/2024) malam.
"Jangan tanya berapa banyak golnya. Yang penting game plan kami berjalan sesuai dengan rencana. Kalau mentok, pemain harus dipandu, bagaimana mengatasi itu," ucap Indra dalam keterangannya di Surabaya, Selasa.
Menurut Indra, strategi yang diterapkan-nya seharusnya dapat memberikan respon yang berbeda dari pemain namun kenyataannya belum terjadi.
Advertisement
"Karena pertandingan pertama lawan Filipina dan kedua lawan Kamboja, dengan respon yang sama tidak ada solusi, jadi harus ada respon yang berbeda. Itu yang harus kami bisa (respon berbeda) untuk memenangkan pertandingan (saat lawan Timor Leste)," tuturnya.
Indra Sjafrijuga memuji para pemain Timor Leste yang terus menunjukkan perkembangan positif di level Asia Tenggara.
"Kalau di Asia Tenggara, Timor Leste, saya pikir mereka juga berkembang, termasuk tim-tim lain seperti Laos. Tim-tim usia muda hampir semuanya sudah merata," ujar pelatih yang memiliki lisensi UEFA Pro itu.
Bahkan, lanjutnya, bakat alami yang dimiliki tim dengan sebutan O Sol Nascente itu makin terlihat, terlebih ada salah satu pemainnya yang merumput di Liga 1 Indonesia, yakni Gali Frietas.
Timor Leste Berkembang
"Timor Leste berkembang dan bakat-bakat alami di Timor Leste selalu muncul yang baru-baru. Saya tahu persis yang main di PSIS, Gali Freitas, banyak pemain-pemain berbakat. Kemarin juga ada nomor 7 Luis Figo Pereira dan nomor 15 Ricardo Rorinho, banyak pemain-pemain bagusnya," imbuh Coach Indra.
Oleh karena itu, ia menyiapkan dua opsi strategi untuk mengantisipasi permainan Timor Leste yang menurutnya pertama bisa saja akan bermain tertutup dan mengincar serangan balik dan kedua akan bermain terbuka mengejar kemenangan karena membutuhkan poin penuh untuk lolos ke semifinal.
"Satu, apakah dia melayani kami dengan pertandingan terbuka, karena dia perlu menang. Atau mereka realistis seperti Kamboja kemarin melayani Indonesia yang main defending," tuturnya.
Advertisement