Sukses

Simulasi Pilkada Jatim Khofifah-Emil Vs Risma-Marzuki Versi ARCI, Siapa Unggul?

Pada simulasi dua nama pasangan atau head to head, elektabilitas atau tingkat keterpilihan Khofifah-Emil mencapai 57,9 persen dibanding Risma-KH Marzuki yang hanya 27,2 persen.

Liputan6.com, Surabaya - Elektabilitas pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak unggul dibanding pasangan Tri Rismaharini-KH Marzuki dalam survey Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI).

Deriktur ARCI Baihaki Sirajt menyatakan, pada simulasi dua nama pasangan atau head to head, elektabilitas atau tingkat keterpilihan Khofifah-Emil mencapai 57,9 persen dibanding Risma-KH Marzuki yang hanya 27,2 persen.

"Hasilnya Khofifah-Emil unggul jauh atas Risma-Marzuki," kata Baihaki dalam keterangannya di Surabaya, Rabu (24/7/2024).

Pada survei itu masih ada 14,9 persen responden belum menentukan pilihan.

Hal serupa juga terjadi di dalam simulasi yang menampilkan kondisi PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk poros baru, dimana elektabilitas Khofifah-Emil mencapai 54,3 persen.

Sedangkan untuk Risma yang dipasangkan dengan sesama kader PDI Perjuangan, Nur Arifin hanya sanggup meraih 18,4 persen dan pasangan KH Marzuki-Anggia Emarini 13,5 persen. Pada simulasi ini masih ada 13,8 persen responden yang belum menjawab di angka.

Baihaki menyatakan elektabilitas Khofifah-Emil yang mampu menembus 50 persen lebih sudah masuk kategori relatif aman, karena minimnya angka pemilih belum menentukan pilihan.

"Karena masa pendaftaran kurang sebulan, masa kampanye tidak sampai tiga bulan, sangat berat mengejar elektabilitas Khofifah-Emil jika tidak ada gebrakan berarti dari partai penantang untuk segera memunculkan calon," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

1.200 Responden

Untuk diketahui, survei ARCI dilakukan pada 1-12 Juli 2024 dengan jumlah 1.200 responden. Survei ARCI menggunakan metode stratified multistage random sampling.

Survei ARCI memiliki margin of error di angka 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Sebanyak 25 persen kuisioner dilakukan quality control.