Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Surabaya menebus 754 ijazah pelajar SMA/SMK/MA swasta di Kota Pahlawan tersebut.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berpesan kepada para pelajar yang mendapatkan bantuan tebus ijazah, agar menjadi pemuda tangguh dan bisa membahagiakan kedua orang tuanya.
Baca Juga
"Setelah menerima ijazah, tolong ijazahnya bisa dipergunakan untuk kepentingan kuliah ataupun mencari kerja," katanya, Senin (29/7/2024).
Advertisement
Eri Cahyadi berterimakasih kepada seluruh ASN Pemkot Surabaya yang telah memberikan zakatnya selama ini melalui Baznas. Dia menegaskan biaya tebus ijazah yang diberikan selama ini, bukan berasal dari dirinya atau Pemkot. Tetapi, dari zakat para ASN.
"Ini bukan menggunakan uang Pemkot apalagi wali kotanya. Tapi, ini uang seluruh ASN Kota Surabaya yang dengan ikhlas menyumbangkan zakatnya untuk kepentingan masyarakat," papar Eri.
Program ini adalah kolaborasi bersama antara Pemkot Surabaya, Baznas Surabaya, Provinsi Jatim dan juga Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) swasta di Kota Surabaya. Bahkan, data penerima tebus ijazah juga diajukan oleh pihak sekolah.
"Kita duduk bersama MKKS juga terkait data menerima tebus ijazah ini. Karena ini program bersama Pemkot, Pemerintah Provinsi dan juga Baznas, dimana semua biayanya berasal dari zakat ASN Kota Surabaya," tegasnya.
Eri meminta seluruh penerima tebus ijazah hari ini untuk memiliki mental baja dan mau berjuang supaya kehidupannya lebih baik di masa depan.
"Setelah diberi ijazah harus bisa berjuang, jangan punya mental lemah tapi mental yang tangguh untuk membahagiakan orang tuanya. Saya juga titip kepada orang tua agar menjaga putra putrinya dari hal-hal negatif, kalau anaknya pulang malam segera di telepon," tandas Eri.
Â
Respons Positif dari Masyarakat
Ketua Baznas Surabaya Moch Hamzah menyampaikan program tebus ijazah yang ke-6 kali ini, diberikan kepada 754 pelajar dari 140 sekolah SMA/SMK/MA swasta di Kota Surabaya.
"Ini adalah komitmen kita yang sudah berjalan lama. Saya berterima kasih kepada pihak sekolah swasta yang sudah bekerjasama dengan kita selama ini," katanya.
Hamzah menyebut, untuk tebus ijazah kali ini pihak Baznas mengalokasikan dana kurang lebih sebesar Rp 2,6 miliar.
"Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan sebelumnya, karena ada 754 pelajar yang mendapatkan bantuan," jelas Hamzah.
Program tebus ijazah ini pun mendapatkan respon positif dari masyarakat yang menerima manfaat. Salah satunya adalah Muhammad Zaid Muafak, yang berasal dari SMK Antartika, Surabaya.
Pria 23 tahun itu mengaku senang karena ijazahnya yang sudah tertahan selama empat tahun, bisa diambil dan dipergunakan sebagaimana mestinya.Â
"Senang pastinya karena saya lulus sejak 2020 lalu, baru bisa ambil ijazah sekarang. Rencananya ijazahnya mau dipakai melamar pekerjaan. Saya berterimakasih atas program tebus ijazah Pemkot Surabaya ini," ungkap Zaid.
Advertisement