Sukses

Wilayah Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi Berpotensi Terancam Kekeringan Ekstrem

Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III mengeluarkan peringatan kepada masyarakat terkait potensi kekeringan ekstrim yang dapat mengancam Banyuwangi

Liputan6.com, Banyuwangi - Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III mengeluarkan peringatan kepada masyarakat terkait potensi kekeringan ekstrim yang dapat mengancam wilayah Banyuwangi.

“Untuk wilayah Banyuwangi yang berpotensi terjadi kekeringan ekstrim di wilayah Wongsorejo,” kata Prakirawan BMKG Kelas III Banyuwangi, Yustoto Windiarto, Jumat (20/9/2024).

Kekeringan ekstrim tersebut berpotensi terjadi karena, pada bulan September ini masih berada pada puncak musim kemarau dengan panas tinggi.

Yustoto, juga menjelaskan, suhu udara tinggi yang sedang dirasakan masyarakat diakibatkan oleh cuaca yang dominan cerah tanpa tutupan awan.

Bukan hanya itu, panas yang menyengat itu terjadi karena gerak matahari yang mendekati garis khatulistiwa.

Oleh sebab itu, Yustoto mengimbau kepada masyarakat, agar lebih mewaspadai potensi terjadinya kekeringan karena kekurangan air bersih, termasuk kekurangan air bagi tanaman, kecuali daerah yang telah didukung oleh sistem irigasi.

Agar lebih bijak menggunakan air bersih tidak terlalu boros menggunakan air. Selain itu dalam sektor pertanian agar dapat menyesuaikan komoditas yang akan ditanam, hingga menanam varietas tanaman yang tahan dengan air yang sedikit dan tidak bergantung dengan hujan.

“Tidak kekeringan saja, untuk wilayah Banyuwangi tingkat kerentanan terjadinya kebakaran yaitu sangat mudah terjadinya kebakaran, dengan digambarkan dengan warna merah,” ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kapan Musim Hujan di Banyuwangi?

Selama musim kemarau ini, BMKG Kelas III Banyuwangi juga mengimbau, selain untuk waspadai kekeringan, juga untuk mewaspadai potensi kebakaran.

Di antaranya agar mengurangi aktivitas membakar sampah terlebih tanpa adanya pengawasan. Selain itu diminta juga untuk tidak membuang puntung rokok secara sembarangan.

“Jangan lupa minum yang cukup agar mencegah dehidrasi saat cuaca terik, gunakan sunscreen dan pelembab kulit,” pesan Yustoto.

Diterangkan Yustoto, musim kemarau di wilayah Banyuwangi diprakirakan akan berlangsung hingga pertengahan atau akhir bulan Oktober 2024. Kemudian akan memasuki masa peralihan musim atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan. 

“Awal musim hujan wilayah Banyuwangi dimulai dari bagian barat seperti wilayah Kalibaru dan sekitarnya pada November 2024 dasarian tiga atau akhir November,” terang Yustoto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini