Liputan6.com, Banyuwangi Ajang kejuaraan balap motor MotoGP Mandalika 2024 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat yang akan berlangsung pada 27-29 September 2024 banyak disebut sepi peminat.
Penyebabnya antara lain adalah mahalnya akomodasi namun kurang memadai, sehingga masyarakat dan pecinta MotoGP khususnya lebih suka untuk menonton MotoGP Sepang, Malaysia ketimbang Indonesia karena total biaya yang lebih murah.
Namun demikian, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengaku tak khawatir terkait hal tersebut karena telah menyiapkan kolaborasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk promosi.
Advertisement
“Saya baru mendapat surat dari Pak Menteri BUMN yang mengajak kolaborasi untuk meningkatkan visibility dari MotoGP,” ujar Sandi, Sabtu (21/9/2024).
Karenanya, politisi kelahiran Riau tersebut mengaku tak khawatir, terlebih karena kultur masyarakat Indonesia yang membeli tiket di waktu-waktu akhir jelang acara.
“Kita tidak khawatir sama sekali terkait dengan hal ini karena biasanya penonton (membeli tiket) di last minute,” tuturnya.
Kemenparekraf pun disebutnya akan segera berproses dan menghadap Menteri Keuangan untuk menambah anggaran wonderful Indonesia yang dapat dibandingkan dengan MotoGP.
“Sehingga dalam 1 minggu terakhir ditargetkan adanya peningkatan penjualan,” yakin Sandi.
Sementara terkait akomodasi hotel,pemerintah disebutnya juga telah menyiapkan meski tak dapat dipungkiri harga hotel di daerah sekitar Sirkuit Mandalika mengalami kenaikan harga.
“Memang agak mahal di ring pertama, tapi di Mataram, Senggigi, dan Lombok Timur terutama di desa-desa wisata masih tersedia. Sangat baik fasilitasnya harga terjangkau memberi kesan unik dan tak terlupakan,” tandasnya.
Tarif Kamar Hotel di Mandalika Naik 500 Persen
Pagelaran seri kejuaraan balap motor MotoGP Mandalika akan dilaksanakan pada 27-29 September 2024 mendatang di sirkuit balap yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Namun pelaksanaan MotoGP Mandalika tak lepas dari permasalahan, di antaranya ulah oknum broker atau makelar hotel yang menaikkan harga akomodasi dengan gila-gilaan.
Bahkan, sebelumnya anggota DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) Made Slamet mengungkapkan ulah broker yang dinilai sangat meresahkan karena menaikkan tarif kamar yang cukup tinggi.
Tak main-main, kenaikan harga di sebuah hotel di kawasan Mandalika bahkan mencapai 500 persen karena mematok harga hingga Rp 4,9 juta pada 24-29 September 2024, sementara di luar event MotoGP, tarif kamar hanya berada di kisaran Rp 735 ribu.
Persoalan tersebut telah sampai ke telinga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan tindakan tegas.
“Kita sudah menerapkan tarif batas atas dan kita sampaikan siapa yang melewati tarif batas atas itu akan ditindak tegas,” kata Sandi saat kunjungan kerja di Banyuwangi pada Jumat, (20/9/2024).
Sandi mengingatkan, jangan sampai gelaran MotoGP Mandalika menciptakan pandangan buruk dari calon penonton karena harganya yang terlalu mahal.
Selain itu, gelaran MotoGP Mandalika juga bukan hanya digelar satu kali melainkan berkelanjutan, sehingga jangan sampai getok harga mengakibatkan masyarakat tak berminat menonton gelaran itu.
Meski demikian, Sandi tak memungkiri bahwa kenaikan harga termasuk akomodasi di kawasan digelarnya MotoGP tidak dapat dihindarkan di kawasan digelarnya MotoGP termasuk di benua Eropa dan Amerika.
“Tapi kita harus dalam batas kewajaran dan itu sudah kita tuangkan tarif batas atas,” tegasnya.
Advertisement