:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2293967/original/073186200_1532743582-20180727-Penampakan-Gerhana-Bulan-Total-di-Jakarta-TALLO-2.jpg)
Informasi Tokoh
- NamaH. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP
- LahirKaranganyar, Jawa Tengah, 28 Oktober 1968
- KebangsaanIndonesia
- IstriHj. Siti Atikoh Suprianti
- AnakZinedine Alam Ganjar
- AgamaIslam
- Orang TuaPamuji (Ayah), Almh. Sri Suparmi (Ibu)
Gerhana Bulan Total
Berita Terkini
Lihat SemuaDoa Minum Air Zamzam: Tata Cara, Keutamaan dan Manfaatnya
Telah dibaca 0 kaliKasus DBD di Bekasi Meningkat Pasca-Banjir
Telah dibaca 0 kaliCara Makan Bawang Putih Mentah: Manfaat dan Panduan Lengkap
Telah dibaca 0 kaliPanduan Berdoa untuk Keluarga dan Orang Tersayang di Ramadan Tahun Ini
Telah dibaca 0 kaliLulun Samak, Legenda Urban Berwujud Tikar di Tanah Sunda
Telah dibaca 0 kaliNASA Luncurkan 2 Wahana Antariksa Canggih, Apa Misinya?
Telah dibaca 0 kaliBolehkah Berenang Saat Puasa? Ketahui Hukum dan Dalilnya
Telah dibaca 0 kaliDoa Sahur Puasa Ramadhan: Panduan Lengkap Niat, Doa, dan Keutamaannya
Telah dibaca 0 kaliBuat yang Mau Mudik, Simak Dulu Ini Biar Perjalanan Lancar
Telah dibaca 0 kaliResep Adonan Kue Lebaran untuk Sekaligus Buat Kastangel dan Nastar
Telah dibaca 7 kali
H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP lahir di Karanganyar, Jawa Tengah, 28 Oktober 1968 menjabat Gubernur Jawa Tengah sejak 23 Agustus 2013. Sebelum menjabat sebagai Gubernu, ia adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan periode 2004-2009 dan 2009-2013.
. Ia adalah salah satu aktivis Gelanggang Mahasiswa UGM terkemuka bersama Anies Baswedan. Ketika kuliah di Universitas Gadjah Mada, kemampuan kepemimpinannya semakin terasah melalui kegiatan di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia(GMNI) dan Mapagama (Mahasiswa Pecinta Alam Gadjah Mada). Saat ini, selain menjadi Gubernur, ia juga menjabat sebagai Ketua Umum KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) periode 2014-2019.
Karier politik
Sebelum menjadi gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo adalah anggota DPR RI selama dua periode, 2004-2009 dan 2009-2014. Namun pada periode ke-dua tidak diteruskan karena terpilih sebagai gubernur Jawa Tengah. .
Ganjar maju menjadi calon gubernur berpasangan dengan Heru Sudjatmoko dalam Pemilihan Umum Gubernur Jawa Tengah Tahun 2013. Ia diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. Ganjar-Heru yang dikenal dengan tagline "mboten korupsi mboten ngapusi" menjadi pemenang dengan total perolehan suara mencapai 48,82%.
Inspeksi mendadak di jembatan timbang
Salah satu sepak terjangnya yang terkenal saat menjadi Gubernur adalah ketika ia melakukan inspeksi mendadak (sidak) di jembatan timbang. Ganjar memergoki praktik pungutan liar (pungli) yang dilakukan petugas terhadap super dan kernet truk yang melintas.
Saat itu ia memergoki seorang kernet yang menaruh amplop berisi uang di dalam meja di kantor petugas. Ganjar memerintahkan petugas untuk membuka isi laci meja tersebut dan menemukan amplop-amplop lainnya.
Petugas jaga-pun sempat berbelit-belit menjelaskan perkara amplop-amplop tersebut. Akhirnya oknum petugas itu jujur dan mengatakan tiap anggota shift memperoleh bagian yang berbeda-beda. Ada yang mencapai Rp 250 ribu dalam semalam.
Dalam sidak itu Ganjar juga sempat menelepon kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Jawa Tengah, Urip Sihabudin dan menegurnya
Gubernur Twitter
Jika mendapat julukan sebagai Wali Kota Twitter maka Ganjar Pranowo bisa disebut sebagai Gubernur Twitter-nya Indonesia. Ia menggunakan twitternya untuk sarana komunikasi denan seluruh warga Jawa Tengah yang ingin menyampaikan aspirasinya dalam segala bidang terutama Infrastruktur dan Pembangunan Daerah. Hal ini wajar mengingat ketika masih sebagai anggota DPR RI ia pernah disebut sebagai salah satu dari 7 anggota DPR yang aktif di twitter bersama beberapa temannya seperti Budiman Sudjatmiko, Fahri Hamzah, Ruhut Sitompul Meutya Hafid, dan KRMT Roy Suryo.
Kasus Sengketa Semen Indonesia vs Warga Rembang
Meskipun demikian, dia dianggap kurang tanggap dalam menangani kasus sengketa Semen Indonesia vs Warga Rembang berdasarkan keputusan PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara) pada Maret 2015. Ia sempat di-bully di Twitter karena mendiamkan kasus tersebut cukup lama