![arti mimpi pergi ke luar negeri menurut primbon jawa ©Ilustrasi dibuat AI](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/uyFIXtn8uQNjVHeNsu0QByGh9Co=/60x60/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5120653/original/024673000_1738662297-1738660021799_arti-mimpi-pergi-ke-luar-negeri-menurut-primbon-jawa.jpg)
Kabur Aja Dulu
Berita Terkini
Lihat SemuaDinilai Menistakan Agama, Pria di Depok Babak Belur Dihajar Sejumlah Orang
Telah dibaca 21 kaliDefinisi Brand Kosmetik Lokal Versi Wardah, Tidak Sekadar Pasang Label
Telah dibaca 14 kaliMeski Memiliki Dampak Buruk, Tambang Ilegal Pohuwato Tetap Beroperasi
Telah dibaca 7 kaliMengintip Perkembangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
Telah dibaca 49 kaliKim Sae Ron Meninggal Dunia di Usia 24 Tahun, Pernah Kena Cancel Culture
Telah dibaca 56 kaliPetrokimia Gresik Bidik Realisasi Program Makmur di Lahan 190 Ribu Ha
Telah dibaca 105 kaliPrabowo Tawarkan Koalisi Permanen, Pengamat: Untuk Jamin Loyalitas KIM Plus
Telah dibaca 63 kali
Pengertian
Ablasi retina adalah kondisi lepasnya retina dari jaringan penyokong yang berada di bawahnya. Lepasnya retina ini akan mengakibatkan gangguan fungsi retina.
Jika ablasi retina tidak diobati, semakin besar risiko Anda untuk mengalami kehilangan penglihatan permanen pada mata yang terkena.
Gejala
Ablasi retina tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, tanda dan gejalanya hampir selalu muncul sebelum penyakitnya terjadi atau memasuki tingkat lanjut.
Tanda-tanda yang menandakan bahwa Anda mengalami ablasi retina, di antaranya:
- Muncul bintik-bintik hitam yang mengapung di lapangan penglihatan
- Muncul kilatan cahaya pada satu atau kedua mata
- Penglihatan kabur
- Ada semacam tirai yang menutupi sebagian pandangan mata
Komplikasi
Kondisi terparah yang dapat dialami oleh pasien ablasi retina adalah hilangnya kemampuan penglihatan atau kebutaan.
Penyebab
Penyebab utama dari ablasi retina adalah:
- Vitreus yang mengerut. Vitreus ini adalah cairan kental bening yang mengisi bagian dalam mata
- Diabetes
- Luka atau peradangan
Risiko terkena ablasi retina akan meningkat jika Anda:
- Berusia lebih dari 50 tahun
- Pernah menderita ablasi retina sebelumnya
- Memiliki anggota keluarga pengidap ablasi retina
- Menderita rabun jauh (miopia)
- Pernah mengalami cedera mata
- Pernah mengidap penyakit mata lainnya atau peradangan
Diagnosis
Diagnosis ablasi retina ditentukan dari wawancara dan beberapa pemeriksaan. Dokter akan memeriksa bagian dalam mata dengan alat yang bernama oftalmoskop. Oftalmoskop ini akan memberikan gambaran yang rinci, memungkinkan dokter untuk melihat lubang retina, air mata, dan sebagainya.
Selain itu, ada juga pemeriksaan ultrasound imaging. Dokter mungkin menggunakan tes ini jika terjadi perdarahan di mata.
Pengobatan
Jika retina robek tetapi belum lepas, maka lepasnya retina dapat dicegah dengan tindakan sinar laser. Penggunaan laser dapat menciptakan efek terbakar pada robekan retina, sehingga terbentuk bekas luka dan retina yang robek dapat melekat dengan jaringan yang ada di bawahnya.
Pada kasus yang jarang, ketika laser tidak dapat digunakan, bisa dilakukan kriopeksi sebagai gantinya. Kriopeksi adalah tindakan pemberian suhu dingin dengan jarum es untuk melekatkan retina pada jaringan di bawahnya.
Sementara itu, jika retina sudah terlepas maka pasien membutuhkan tindakan pembedahan. Beberapa jenis pembedahan ini adalah:
- Scleral buckling
Penjahitan karet silikon di bagian luar putih mata (sklera). Karet silikon ini akan membuat retina menempel lagi di dinding mata.
- Vitrektomil
Operasi untuk menghilangkan vitreous dari dalam bola mata.
- Pneumatic retinopeksi
Penyuntikan gas ke dalam mata, sehingga terbentuk gelembung yang kemudian akan menutup saluran air mata. Gelembung akan diserap dan memungkinkan retina yang robek untuk menempel kembali.