Berita Abrasi Air Laut Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Sekitar tahun 1990-2000 an, persawahan di Dusun Rejosari Senik mulai berubah secara perlahan menjadi tambak ikan sebelum akhirnya tenggelam....

02:03
Regional
VIDEO: Gelombang Abrasi di Pantai Kuta

Cara Bikin Semur Ayam yang Lezat dan Enak, Lengkap dengan Berbagai Varian yang Menggugah Selera
Mengungkap Makna Arti Mimpi Ular, Ini 7 Tafsiran yang Mungkin Belum Anda Ketahui
Telah dibaca 0 kali
Tata Cara Sholat Jamak Qashar: Panduan Lengkap untuk Musafir
Telah dibaca 0 kali
Cara Membuat Sandwich Buah yang Lezat dan Menyegarkan
Telah dibaca 0 kali
Cara Membuat SIM Online 2024, Simak Panduan Lengkapnya
Telah dibaca 0 kali
Kerek Pertumbuhan Ekonomi, Prabowo Ingin Industri Pertahanan Mandiri
Telah dibaca 0 kali
Profil Yance Sayuri, Salah Satu Talenta Papua yang Dipanggil Shin Tae-yong untuk Hadapi Jepang dan Saudi Arabia
Telah dibaca 0 kali
Pria di Tangerang Diduga jadi Korban Peluru Nyasar, Polisi Selidiki
Telah dibaca 0 kali
Cara Membuat Soto Banjar, Ini Resep Autentik Khas Kalimantan Selatan
Telah dibaca 0 kali
Refleksi adalah Proses Penting dalam Pembelajaran dan Pengembangan Diri
Telah dibaca 0 kali
Cara Membuat Telur Gabus yang Renyah dan Lezat, Mudah Dipraktikkan
Telah dibaca 0 kali
Cara Putus Baik Baik: Panduan Lengkap Mengakhiri Hubungan dengan Bijak
Telah dibaca 0 kali
Soal Gaya Kampanye Blusukan, Ridwan Kamil: Bukan Soal Jumlah, tapi Menyentuh Hati
Telah dibaca 0 kali
Resep Tongkol Suwir, Olahan Ikan Lezat untuk Menu Sehari-hari
Telah dibaca 0 kali
Cara Membuat Tongseng Sapi yang Lezat dan Menggugah Selera
Telah dibaca 0 kali

Advertisement

Advertisement

Potret rumah-rumah yang tersisa dan tenggelam akibat perubahan ikim di Rejosari Senik, Demak, Jawa tengah, Minggu (5/5/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)

Dusun Rejosari Senik yang dulu dihuni 225 kepala keluarga (KK) saat ini kosong melompong dan hanya dihuni satu kepala keluarga. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sekitar tahun 1990-2000 an, persawahan di Dusun Rejosari Senik mulai berubah secara perlahan menjadi tambak ikan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Carmad (80) membuat penahan ombak dari bambu di Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/4/2024). (merdeka.com/Imam Buhori)

Pak Carmad merupakan warga asli kampung Pisangan, Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. (merdeka.com/Imam Buhori)

Ia mengalami langsung dampak perubahan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya. (merdeka.com/Imam Buhori)

Warga Desa Timbulsloko Demak menggelar upacara bendera di tengah permukiman mereka yang mulai menyatu dengan laut akibat perubahan iklim. (Liputan6.com/ Dok @timbulslokoban1)

Foto udara hunian warga kawasan Kampung Muara Beting, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong yang terdampak abrasi laut di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/5/2023). (merdeka.com/imam buhori)

Ancaman abrasi laut yang ada sejak tahun 1990-an. (merdeka.com/imam buhori)

Saat ini hanya tersisa 300 KK yang masih bertahan di tengah gempuran ombak dan kenaikan muka air laut. (merdeka.com/imam buhori)

Intip Aksi Kapolres Pati, AKBP Christian Tobing Tanam Mangrove

Sejumlah bangunan pondok wisata Blue Ocean, diterjang gelombang / Liputan6.com

kuta thumbnail

Kementerian PUPR membangun blok Beton 3B di Pantai Happy Buleleng, Bali dan Pantai Daruba, Morotai Selatan. (Dokumen Kementerian PUPR)

penanaman 5 ribu pohon Mangrove itu dimulai sejak 3 tahun lalu

Dua orang siswi melewati pelataran bekas rumah yang terkena dampak abrasi di pantai Muara Gembong, Bekasi, Selasa, (26/7). Tingkat abrasi yang tinggi menyebabkan sejumlah rumah terkikis dan beberapa sekolah terendam air laut. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Siswa MI Mansyaul Huda melewati pelataran sekolah yang terkena dampak abrasi pantai Muara Gembong, Bekasi, Selasa, (26/7). Tingkat abrasi yang tinggi menyebabkan sejumlah rumah terkikis dan beberapa sekolah terendam air laut. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Suasana belajar mengajar di MI Mansyaul Huda yang terkena dampak abrasi di pantai Muara Gembong, Bekasi, Selasa, (26/7). Tingkat abrasi yang tinggi menyebabkan sejumlah rumah terkikis dan beberapa sekolah terendam air laut. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Sejak dua hari ini gelombang pasang terus menggerus tanah daratan sejauh 10 meter dari bibir pantai. (Dewi Divianta/Liputan6.com)