Sukses

Pengertian

Acanthosis nigricans merupakan kelaian kulit yang ditandai dengan adanya bagian kulit yang terlihat lebih tebal dan lebih hitam dari kulit di sekitarnya. Kadang kondisi kulit dianggap terlihat berdaki, sehingga sebagian penderita berusaha menggosok-gosok kulitnya. Namun tindakan itu tidak menyebabkan acanthosis nigricans menghilang.

Acanthosis nigricans pertama dikenali pada tahun 1889 di Jerman oleh Unna dan Pollitzer. Berbagai penelitian dilakukan dan ditemukan bahwa kelainan kulit ini berkaitan dengan resistensi insulin yang mendasari terjadinya diabetes melitus.

Penyebab

Penyebab pasti dari acanthosis nigricans belum diketahui, namun kelainan kulit ini banyak dijumpai pada kondisi:

  • Obesitas
  • Prediabetes dan diabetes
  • Polycystic ovaries syndrome (PCOS)
  • Efek samping obat seperti steroid, asam nikotinat, kontrasepsi hormonal
  • Kanker saluran pencernaan

Diagnosis

Acanthosis nigricans umumnya berkaitan dengan gangguan insulin. Oleh karena itu, orang yang mengalami acanthosis nigricans sebaiknya menjalani pemeriksaan untuk mengetahui kadar insulin dan gula darah. Pemeriksaan tersebut berupa gula darah puasa, gula darah setelah makan, kadar hemoglobin terglikosilasi (HbA1c), dan c-peptida dalam darah.

Bila acanthosis nigricans terjadi pada orang yang berusia 50 tahun ke atas, kemungkinan adanya kanker saluran pencernaan perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, umumnya dokter akan menganjurkan pemeriksaan darah, endoskopi, CT-scan, atau MRI untuk memastikan ada tidaknya kanker.

Gejala

Tanda utama dari acanthosis nigricans adalah adanya area kulit yang menghitam dan menebal. Kelainan di kulit ini pada umumnya tidak menimbulkan keluhan gatal, nyeri, atau keluhan lainnya.

Bagian kulit yang paling sering mengalami kelainan adalah tengkuk leher, ketiak, dan lipat paha. Pada sebagian kecil kasus, acanthosis nigricans dapat muncul di puting payudara, rongga mulut, dan mata.

Sekitar 30 persen kasus acanthosis nigricans merupakan bagian dari kanker, terutama kanker lambung. Kanker lambung ditandai dengan adanya penurunan berat badan yang drastis, perut terlihat membesar, muntah, gangguan buang air besar.

Sementara itu, pada 70 persen kasus lainnya, acanthosis nigricans berkaitan dengan prediabetes dan diabetes. Prediabetes tidak memiliki gejala apapun, demikian juga sebagian kasus diabetes tak bergejala. Namun diabetes dapat pula menunjukkan gejala seperti lebih sering buang air kecil (hingga sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil), mudah haus, dan mudah lapar.

Pengobatan

Tujuan pengobatan acanthosis nigricans adalah untuk mengobati penyakit yang menyebabkan terjadinya kelainan kulit tersebut.

Karena acanthosis nigricans umumnya berkaitan dengan gangguan insulin dan adanya diabetes, maka menerapkan gaya hidup sehat penting untuk dilakukan. dengan Misalnya dengan melakukan aktivitas fisik dengan teratur (minimal empat kali dalam seminggu dengan lama olahraga minimal 30 menit) dan mengatur pola makan –seperti konsumsi makanan yang tinggi serat dan rendah lemak.

Bila penderita acanthosis nigricans juga mengalami diabetes, maka konsumsi obat diabetes sesuai anjuran dan pemantauan dari dokter juga perlu dilakukan. Jika acanthosis nigricans terjadi karena efek samping obat seperti steroid, asam nikotinat, kontrasepsi hormonal, maka penggunaan obat tersebut harus dihentikan.

Sementara itu, pengobatan untuk acanthosis nigricans sendiri hanya untuk kepentingan kosmetik saja. Untuk memudarkan kelainan kulit yang terjadi, beberapa obat yang dioleskan ke ke kulit, seperti asam retinoat, hydroquinone, fluocinolone, dan asam salisilat, dapat diberikan. Namun penggunaan obat ini hanya dapat dilakukan dengan resep dan anjuran dokter.

Bila acanthosis nigricans berkaitan dengan adanya kanker, maka tak jarang operasi perlu dilakukan.

Pencegahan

Untuk mencegah acanthosis nigricans, beberapa hal yang dapat dilakukan  adalah:

  • Jaga berat badan agar tetap berada dalam rentang ideal
  • Mengonsumsi makanan tinggi serat dan rendah lemak
  • Olahraga teratur
  • Menghindari paparan asap rokok dan stres