Pada abad ke 16 hingga awal abad 20 Masehi, aksara Lontara dijadikan sebagai tulisan sehari-hari bagi sastrawan Sulsel.
Advertisement
Advertisement
Pada abad ke 16 hingga awal abad 20 Masehi, aksara Lontara dijadikan sebagai tulisan sehari-hari bagi sastrawan Sulsel.
Advertisement
Advertisement