Informasi Tokoh
- TentangAndy Jassy adalah salah satu pengusaha di Amerika Serikat yang kini menjabat sebagai CEO Amazon.
- Lahir13 Januari 1968
- PendidikanHarvard Business School
- Orang TuaMargery dan Everett L. Jassy
Mengutip laman The Verge, Selasa (6/7/2021), Andy Jassy sebelumnya menjabat sebagai CEO Amazon Web Service sejak 2016. Sementara di AWS, Jeff Bezos sebagai Dewan Eksekutif.
Andy Jassy adalah karyawan kawakan di Amazon. Pria kelahiran 13 Januari 1968 ini bergabung di perusahaan pada 1997, segera setelah mendapat gelar master dari Harvard Business School. Salah satu jabatan yang diembannya adalah marketing manager.
Andy Jassy juga menjadi salah satu shadow adviser bagi Jeff Bezos. Shadow adviser adalah staf yang mengikuti tiap rapat yang dihadiri Bezos dan memberikan masukan.
Uniknya, Jeff Bezos punya kesan tersendiri pada Andy Jassy. Berdasarkan buku The Everything Store: Jeff Bezos and the Age of Amazon karya Brad Stone, rupanya Andy Jassy pernah tidak sengaja memukul kepala Bezos dengan dayung kayak. Kejadian ini terjadi di sebuah acara kantor.
Masuk ke TIM AWS dan Jadi CEO
Kedekatan Bezos dan Andy Jassy kian terjalin beberapa tahun setelah perusahaan berkecimpung di bidang komputasi awan.
Kariernya bisa dibilang cukup gemilang. Andy Jassy memimpin AWS sejak tim AWS didirikan pada 2003 dengan total anggota tim 57 orang. Jassy kemudian didapuk sebagai CEO AWS pada 2016.
Kemudian, melalui kepiawaiannya, pada 2020, AWS sudah menguasai sepertiga dari pasar komputasi cloud di dunia, menurut Synergy Research. AWS bersaing sangat ketat dengan Microsoft dan Google.
Jalur karier Andy Jassy juga terbilang mirip dengan CEO Microsoft Satya Nadella. Satya Nadella sebelum menjabat jadi CEO Microsoft juga memimpin bisnis komputasi cloud Microsoft Azure.
Menurut Bloomberg Billionaire Index, angka kekayaan CEO baru Amazon Andy Jassy sekitar USD 500 juta atau setara Rp 7,2 triliun.
Layaknya Bintang Rock
Jassy dikenal karena memahami detail teknis, dan memiliki aura 'bintang rock' saat berbicara di konferensi tahunan AWS di Las Vegas.
Dia kadang-kadang berbicara tentang masalah sosial, men-tweet tentang perlunya akuntabilitas polisi setelah Breonna Taylor--seorang wanita kulit hitam yang dibunuh di rumahnya oleh polisi kulit putih selama penggerebekan-- dan mendukung hak LGBTQ+.
Tom Johnson, kepala bagian transformasi di Mindshare Worldwide, mengungkapkan latar belakang Jassy dalam menahkodai AWS menunjukkan betapa pentingnya layanan tersebut terhadap strategi bisnis Amazon.
"Akan menarik untuk melihat bagaimana hal itu memengaruhi strategi mereka dan menyeimbangkan prioritas itu dengan bisnis iklan yang berkembang dan raksasa perdagangan," ujar Johnson.