Informasi Klub
- JulukanSingo Edan
- Berdiri diMalang, Jawa Timur
- Tanggal11 Agustus 1987
- StadionKanjuruhan, Malang
- TokohIwan Budianto (CEO) Yusrinal Fitriandi (Genral Manajer) Joel Cornelli (Pelatih)
- Basis FansAremania
Liga Domestik
- Juara Galatama1933
- Juara Liga Indonesia2010
- Runner-Up2011, 2013
- Juara Piala Presiden2017, 2019, 2022, 2024
Prestasi Lain
- Juara Piala Galatama1992
- Juara Piala Indonesia2005, 2006
- Juara Piala Gubernur Jatim2013
- Trofeo Persija2013, 2015
- Piala Menpora2013
- Inter Island Cup2014
- Piala Bhayangkara2016
- Perempat Final Piala AFC2012, 2014
Arema FC didirikan di Malang, 11 Agustus 1987. Klub ini didirikan dengan nama Arema Malang. Pada 2009, saham Arema yang dimiliki oleh PT Bentoel Investama dijual kepada konsorsium Aremania. Nama klub ini pun berganti menjadi Arema Indonesia sebelum pada 2013, berganti nama menjadi Arema Cronus dan pada Desember 2016 berganti menjadi Arema FC.
Sejak tahun 2013, Arema FC selalu jadi unggulan dalam setiap ajang yang diikuti. Tim Singo Edan terang-terangan mematok target juara di kompetisi itu. Singo Edan melakukan persiapan yang panjang. Ditambah, sejak akhir Januari 2016, pelatih asal Bosnia Milomir Seslija masuk dan membuat performa Cristian Gonzales dkk. menanjak.
Waktu itu Arema punya tim termahal sepanjang sejarah klub. Pemain sekelas Greg Nwokolo, Kayamba Gumbs, Victor Igbonefo, Thierry Gathuessi, Cristian Gonzales, hingga Beto Goncalves didatangkan bersamaan.
Unggulan di Torabika Soccer Championship
Semenjak berdiri 11 Agustus 1987, Arema Cronus yang berjuluk Singo Edan ini lebih mendapatkan tempat oleh masyarakat Malang dibandingkan saudaranya Persema Malang. Dalam kurun waktu 29 tahun Arema banyak menorehkan gelar bergengsi di antaranya, 1 kali juara Galatama (1992/1993), 2 kali juara Copa Indonesia (2005 dan 2006), 1 kali juara ISL (2009/2010), 2 kali Runner up ISL (2010/2011, 2012/2013).
Terakhir kali pasukan yang bermarkas di Kanjuruhan ini menjuarai turnamen Bali Island Cup 2016 dan Piala Bhayangkara 2016. Selain dalam kancah liga nasional, Arema pernah bersiang dalam skala Internasional kala mengikuti Kejuaraan Klub Asia 1993-1994.
Peluang Juara di TSC 2016
Arema Cronus tampil ganas di Torabika Soccer Championship 2016 Presented by IM3 Ooredoo. Dari 7 laga awal, tim asuhan Milomir Seslija itu mampu bertengger di puncak klasemen sementara. Raphael Maitimo cs berhasil meraih 5 kemenangan, 1 seri, dan hanya 1 kali menelan kekalahan.
Dengan start yang menawan tersebut, Arema memang layak menjadi salah satu favorit juara TSC 2016. Terlebih, materi pemain mereka tidak sembarangan. Beberapa bintang lokal dan pemain asing baru membentuk kolaborasi yang solid.
Di lini pertahanan ada Hamka Hamzah dan Goran Ganchev. Di tengah ada Maitimo dan Esteban Vizcarra. Sedangkan di depan masih ada Cristian Gonzalez dan Giron Marulanda. Belum lagi kiper tanggung Kurnia Meiga. Rasanya sulit mencari kelemahan tim yang bermaterikan pemain-pemain tersebut.
PEMAIN BINTANG: CRISTIAN GONZALES
Usianya boleh dibilang tidak muda lagi, hampir 40 tahun. Tapi kalau sudah berada di atas lapangan, pemain muda pun kewalahan mengawal bomber Arema yang satu ini. Dia adalah Cristian Gonzales.
Pemain naturalisasi asal Uruguay ini bahkan terlihat lebih bugar saat Singo Edan dibesut oleh Milo Seslija. Dia lebih sering berlari melebat untuk membuka ruang bagi tandemnya.
Padahal, musim-musim sebelumnya, El Loco lebih banyak bermain sebagai target man yang menunggu bola di depan atau sebagai tembok untuk memantulkan bola kepada striker kedua.
Perubahan karakter bermain Gonzales terlihat jelas dalam final Torabika Bhayangkara Cup 2016 meawan Persib Bandung (3/4/2016). Meski tidak mencetak gol, tapi dia justru berkontribusi dengan membuat assist lewat umpan silang yang bisa ditanduk tandemnya, Sunarto.
Momen itu membuktikan kalau stamina mantan striker PSM Makassar dan Persik Kediri itu masih bugar. Rahasianya, selain disiplin jaga kondisi, Milo juga memberikan menu makanan nomor satu untuk El Loco dan semua pemain. Ini penting karena suplai makanan adalah bensin.
Pada ajang ISC nanti, ayah empat anak ini bakal tetap jadi andalan lini depan Arema. Meskipun pelatih ingin merekrut striker asing Asia, pemain baru tidak akan menggeser posisi Gonzales, melainkan sebagai tandem.
Sebelumnya, Cristian Gonzales kini lebih sering jadi striker tunggal. Padahal pada musim 2014, ada tandem berkelas yang mendampinginya, seperti Beto Goncalves (2013-2014) dan Samsul Arif (2014-2015).