Berita biomassa Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Energi alternatif adalah sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Pelajari jenis, manfaat, dan potensi energi alternatif untuk masa d...

DPUPR Depok Akui Akhir Tahun Jadi Puncak Pembangunan Kota Depok
Melihat Makna Keris, dari Senjata Pusaka hingga Simbol Kepemimpinan
Telah dibaca 0 kali
Gelar Hajatan Itu Hukumnya Haram Kata Gus Baha, Ternyata Ini Alasannya
Telah dibaca 0 kali
Jelang Pencoblosan, Elektabilitas RIDO Diyakini Melonjak Karena Rajin Blusukan
Telah dibaca 28 kali
Peredaran Narkoba Antar Provinsi di Lampung Diungkap, 215 Orang Ditangkap
Telah dibaca 14 kali
Puncak Hujan Meteor Alfa Monocerotid Minggu ini
Telah dibaca 28 kali
Tandai 75 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia-Inggris, Presiden Prabowo Subianto Temui PM Keir Starmer
Telah dibaca 0 kali
Cara Orangtua Menghadapi Menstruasi Pertama Anak, Kapan dan Apa yang Harus Dibicarakan?
Telah dibaca 63 kali
PKB Saran, Genjot APBN Ada Pilihan Selain Menaikkan PPN
Telah dibaca 63 kali
Ustadz Das'ad Latif Ungkap Kunci Kebahagiaan dalam Hidup, Ternyata Dekat Sekali
Telah dibaca 70 kali
Pertarungan King Maker Pilgub 2024 di Kandang Banteng, Adu Kuat Megawati Vs Jokowi
Telah dibaca 70 kali
Setelah Odegaard, Arsenal Siap Selamatkan Pemain Cadangan Real Madrid
Telah dibaca 63 kali
Ketika Marga Huang Memilih Yogyakarta, Lebih dari Sekadar Reuni Keluarga
Telah dibaca 70 kali
Tips Menghemat Listrik: 41 Cara Efektif Menekan Tagihan Bulanan
Telah dibaca 84 kali
Closing Statement Gumelar-Rudi di Debat Terakhir, Mohon Maaf ke semua Elemen Masyarakat Kota Batu
Telah dibaca 77 kali

Advertisement

Advertisement

energi alternatif adalah ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Mengenal Biomassa, Energi Terbarukan dari Limbah Pertanian yang Dinilai Ramah Lingkungan. Foto: racool_studio/ Freepik.

Program subtitusi batubara dengan biomassa pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) atau cofiring membuka lapangan kerja yang masif. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu meninggalkan kampung halamannya. (Istimewa)

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono/Istimewa.

Program subtitusi batubara dengan biomassa pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) atau cofiring membuka lapangan kerja yang masif. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu meninggalkan kampung halamannya. (Istimewa)

Sebanyak 28 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PT PLN (Persero) menerapkan co-firing atau pencampuran biomassa dengan batu bara.

PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), bersama Kementerian Pertanian (Kementan) meresmikan program Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu. (Foto: PLN)

PLN berhasil melakukan uji coba penggunaan 75 persen biomassa Woodchips (kepingan kayu) untuk bahan bakar pengganti batu bara (cofiring) di PLTU Bolok dengan kapasitas 2x16,5 Megawatt (MW) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok PLN)

PT PLN (Persero) melalui sub holding PT PLN Energi Primer Indonesia akan menyulap 1,7 juta hektare dari 14 juta hektare lahan kritis yang tersebar di seluruh tanah air menjadi lebih hijau dan produktif. Ini merupakan upaya pengembangan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu.

PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), bersama Kementerian Pertanian (Kementan) meresmikan program Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu. (Foto: PLN)

Kondisi mes pekerja PT Hijau Artha Nusa di Desa Nalo Gedang, Kecamatan Nalo Tantan, Merangin, Jambi, telah hancur porak poranda setelah perusahaan ini berhenti beroperasi. Perusahaan yang mengembangkan hutan tanaman energi ini dalam praktiknya melakukan deforestasi hutan alam. (Liputan6.com/Gresi Plasmanto)

Ilustrasi warga Bojongkapol, Tasikmalaya sedang memberi makan hewan ternak. (Foto: Istimewa)

Sebanyak 28 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PT PLN (Persero) menerapkan co-firing atau pencampuran biomassa dengan batu bara.

PLN Indonesia Power (PLN IP) memanfaatkan beragam limbah untuk dijadikan bahan baku biomassa sebagai energi primer pembangkit melalui program cofiring.

PLN Indonesia Power (PLN IP) memanfaatkan Limbah Racik Uang Kertas (LURK) sebagai bahan bakar PLTU Bengkayang, Kalimantan Barat. Ini merupakan pelaksanaan program substitusi batu bara dengan biomassa (cofiring) untuk mendukung percepatan transisi energi dan mengejar target Net Zero Emission 2060.

PLN mendorong skema kontrak jangka panjang dengan penambang. Hal terjadi dijadikan strategi jitu untuk mengamankan pasokan batu bara bagi pembangkit milik perseroan.

PLN berhasil melakukan uji coba penggunaan 75 persen biomassa Woodchips (kepingan kayu) untuk bahan bakar pengganti batu bara (cofiring) di PLTU Bolok dengan kapasitas 2x16,5 Megawatt (MW) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok PLN)

PLN Indonesia Power (PLN IP) memanfaatkan Limbah Racik Uang Kertas (LURK) sebagai bahan bakar PLTU Bengkayang, Kalimantan Barat. Ini merupakan pelaksanaan program substitusi batu bara dengan biomassa (cofiring) untuk mendukung percepatan transisi energi dan mengejar target Net Zero Emission 2060.

Ilustrasi biofuel atau bahan bakar hayati. Kredit: Chokniti Khongchum from Pixabay

PLN berhasil melakukan uji coba penggunaan 75 persen biomassa Woodchips (kepingan kayu) untuk bahan bakar pengganti batu bara (cofiring) di PLTU Bolok dengan kapasitas 2x16,5 Megawatt (MW) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok PLN)

(Foto:Dok.Kementerian ESDM)

1
2
3
4