Sukses

BJ Habibie adalah Presiden ke-3 Republik Indonesia.

Informasi Pribadi

  • JabatanPresiden Republik Indonesia Ke-3
  • Tempat LahirPare-Pare, Sulawesi Selatan
  • Tanggal Lahir25 Juni 1936
  • KebangsaanRepublik Indonesia
  • PartaiGolkar
  • IstriHasri Ainun Besari
  • AnakIlham Akbar, Thareq Kemal
  • ProfesiInsinyur

Presiden ke-3 Republik Indonesia

  • Masa Jabatan21 Mei 1998-20 Oktober 1999

Wakil Presiden

  • Masa Jabatan11 Maret 1998-21 Mei 1998

Menteri Negara Riset dan Teknologi ri Ke-1

  • Masa Jabatan29 Maret 1978-11 Maret 1998

Berita Terkini

Lihat Semua

Baharoeddin Joesoef Habibie, lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936. Presiden ketiga Republik Indonesia BJ Habibie terkenal memiliki banyak prestasi. Ia lahir pada bulan Juni tanggal 25 tahun 1936 di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Dalam sejarahnya, BJ Habibie menggantikan posisi presiden Soeharto pada tahun 1998 yang disebabkan oleh banyaknya tekanan dan berujung kerusuhan pada tahun tersebut.

Ia menjabat sebagai Presiden RI selama satu tahun, yakni tahun 1998-1999. Dalam perjalanan hidupnya, pria yang akrab disapa Habibie ini pernah menjadi menteri Negara Riset dan Teknologi (1978) sekaligus merangkap Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPTT) dan wakil presiden Indonesia (1998). Saat menjabat sebagai presiden Habibie mendapatkan kondisi Indonesia di tengah kerusuhan dan pengundurn diri Soeharto.

Awal Kepemimpinan Habibie

Pada awal masa kepemimpinanya, Habibie langsung membentuk sebuah kabinet. Tugas penting Habibie yakni untuk mendapatkan kembali dukungan Dana Moneter Internasional dan program pemulihan ekonomi oleh komunitas Negara-negara donor. Di era pemerintahannya, landasan kokoh bagi Indonesia berhasil ia berikan, diantaranya Undang-Undang Anti Monopoli (Undang-Undang Persaingan Sehat), Undang-Undang Otonomi Daerah dan Undang-Undang Partai Politik. Dampak dari Undang-Undang Otonomi Daerah yang dibuat keras oleh Habibie mampu meredam gejolak dan disintegrasi yang terjadi sejak era Orde Baru. Di periode kepemimpinannya pada tahun 1998-1999, Habibie mengambil keputusan kontroversional, yakni Timor Timur lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Anak Brilian Indonesia

Habibie dikenal sebagai seorang yang pintar dan jenius. Semasa kecil, Habibie memiliki ketertarikan pada bidang teknologi terutama fisika. Sejarah pendidikan Habibie, yakni ia pernah menempuh studi Strata 1 di ITB Bandung, kemudian setelah lulus dari ITB, ia memilih untuk meneruskan studi di Srata 2 dan 3 di Universitas Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule, Jerman. Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi Hasri Ainun Besari tahun 1962 yang merupakan teman SMAnya sendiri
.
Selama hidup di Jerman, Habibie dapat membiayai bangku kuliah dan rumah tangganya sendiri. Ia lulus sebagai mahasiswa summa cum laude pada studi S-3nya dengan gelar Doktor Ingeunier (Doktor Teknik). Setelah lulus, Habibie bekerja sebagai Kepala Penelitian atau Perkembangan pada Analisis Struktur Pesawat Terbang di Messerschmitt-Bölkow-Blohm atau MBB Hamburg pada tahun 1965-1969. Kemudian, pada tahun 1969-1973 ia menjabat sebagai Kepala Divisi Metode dan Teknologi Industri Pesawat Terbang Komersial dan militer di MBB.

Film Tentang Habibie Dipuji SBY

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut hadir dalam pemutaran film Rudy Habibie di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu, 25 Juni 2016. Film itu mengisahkan masa muda BJ Habibie sebagai teknokrat.

SBY yang menonton film tersebut hingga usai mengaku merasa bangga dapat menyaksikan sebuah penggalan perjalanan ‎hidup anak bangsa. Menurut dia, film Rudy Habibie yang disutradarai Hanung Bramantyo itu sukses membuat presiden dua periode itu tak ingin melewatkan setiap adegan.

"‎Saya bangga dan tentunya bersyukur atas munculnya salah satu putera bangsa terbaik, Pak Habibie yang penggalan perjalanan hidupnya diabadikan dalam film yang berkualitas tinggi. So, i'm proud," ujar SBY.

Presiden ke-3 RI BJ Habibie tiba menghadiri  Sidang Tahunan MPR, DPR dan DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (16/8). Tema sidang tahunan kali ini Bhinneka Tunggal Ika. (Liputan6.com/Johan Tallo)