Sukses

Informasi Umum

  • Tentang BRINBadan Riset Inovasi Nasional atau disingkat BRIN adalah sebuah lembaga yang bertugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegritas.
  • Dasar HukumPeraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2019

Berita Terkini

Lihat Semua
Topik Terkait

    Penjelasan BRIN soal Fenomena Langit Glowing di Bukit Menoreh Yogyakarta

    Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Sains dan Teknologi Atmosfer BRIN Erma Yulihastin menjelaskan fenomena cahaya mirip aurora di langit Yogyakarta di kawasan Menoreh. Fenomena tersebut dinamakan langit glowing.

    "Masih ingat cerita “Api di Bukit Menoreh?” Ternyata, pada kamis malam (30/9/2012), Menoreh mengeluarkan “api” yang indah di malam hari dengan warna kehijauan. Langit berwarna kehijauan ini  merupakan fenomena yang disebut dengan langit glowing," kata Yulihastin melalui keterangan tertulis, Senin (4/10/2021).

    Lebih lanjut Yulihastin menjelaskan, langit glowing dicirikan oleh warna kehijauan pada langit di malam hari yang terjadi karena keberadaan gelombang gravitasi atmosfer (GGA) atau dalam bahasa Inggris disebut Atmospheric Gravity Wave.

    Laporan ilmiah berkaitan dengan langit glowing ini telah diterbitkan oleh American Geophysical Union dalam Journal of the Geophysical Research Atmosphere pada 16 November 2020. Di dalam laporan tersebut dijelaskan peristiwa langit glowing yang dapat dilihat oleh mata telanjang di daerah tropis yaitu di Argentina, Amerika Selatan, pada 17 Maret 2020.

    Lalu apakah GGA?

    Yulihastin menjelaskan, "GGA adalah gelombang gravitas yang terdapat di atmosfer dengan skala planet yang dapat terbentuk karena suatu gangguan di atmosfer pada suatu lokasi tertentu sehingga mengganggu lapisan-lapisan di atmosfer dari permukaan hingga lapisan yang paling tinggi di atmosfer seperti lapisan mesosfer. Gangguan di atmosfer permukaan atau yang terjadi di lapisan troposfer yang diketahui dapat membangkitkan GGA adalah aktivitas konvektif yang menghasilkan awan konveksi yang tinggi."

     

    BRIN: Indonesia Harus Kembangkan Ekonomi Berbasis Inovasi

    Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut ekonomi berbasis inovasi akan jadi kunci pertumbuhan guna mencapai target visi Indonesia di 2045. Sementara kesuksesan riset dan inovasi bergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai peneliti.

    Plt. Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan BRIN, Ismunandar memaparkan empat kunci peningkatan pertumbuhan dalam mengejar visi pembangunan nasional pada 2045.

    Pertama, perbaikan kualitas SDM, Peningkatan Produktivitas, Peningkatan Investasi, dan Perbaikan Pasar Tenaga Kerja. Dengan begitu perlu ada perubahan paradigma ekonomi untuk mencapai tujuan tersebut.

    Paradigma yang dimaksud yakni ekonomi berbasis SDM menjadi ekonomi berbasis Inovasi. Selanjutnya, ia menuturkan upaya-upaya yang akan dilakukan oleh BRIN kedepannya.

    “Inilah tugas BRIN yang pertama adalah untuk mengintegrasikan SDM, Anggaran dan Infrastruktur,” katanya dalam sesi diskusi Peran Generasi Muda dalam Penguatan Riset dan Inovasi di Indonesia, Kamis (26/8/2021).

    Namun, ia menekankan bahwa kunci sukses dari riset dan invasi itu bertumpu pada kualitas SDM atau peneliti. Ia menyebut, kualitas peneliti memiliki peran sebesar 70 persen, sementara infrastruktur berperan 20 persen dan anggaran hanya 10 persen.

    “Tapi yang maha penting adalah penelitinya. Nah adik-adik (mahasiswa) ini sudah bagus dengan minat ke bidang riset penelitian,” katanya kepada peserta lomba riset sawit tingkat mahasiswa 2021.

    Kendati demikian, Ismunandar mengatakan BRIN berharap bisa melakukan kerja sama dengan peneliti global dengan SDM, infrastruktur, dan anggaran yang dimilikinya.

    Tak hanya itu, ia juga berharap bisa menjalin kerja sama dengan pihak swasta baik industri dalam negeri atau luar negeri, kemudian bekerja sama dengan start-up.

    “(dan) Bekerja sama dengan universitas, jadi dosen dan mahasiswa bisa menggunakan infrastruktur yang ada di BRIN,” katanya.

    Dengan demikian, dengan kerja sama yang dijalin tersebut, akan mempu menghasilkan riset-riset dan inovasi yang lebih baik kedepannya.

    “Inilah yang akan kita kerjakan kedepan, kita berharap kita sama-sama bisa meningkatkan riset dan inovasi,” katanya.

     

     

    Gelombang untuk Bumi: Menjelajahi Perubahan Iklim, Polusi Plastik, dan Ilmu Kelautan, @america, Pacific Place Mall, Kamis (19/04/2024). (Liputan6.com/Fitria Putri Jalinda).