Pengertian
Bronkitis adalah istilah umum untuk terjadinya infeksi yang menyebabkan iritasi dan peradangan pada area bronkus di paru-paru. Bronkus itu sendiri merupakan pipa tabung pernapasan yang merupakan cabang dari trakea (batang tenggorok) yang membawa oksigen ke paru-paru baik kanan maupun kiri. Dalam hal ini, dinding bronkus memproduksi lendir sebagai mekanisme pertahanan tubuh untuk menangkap debu atau partikel lain yang dapat menyebabkan iritasi.
Ketika terjadi bronkitis, iritasi dan peradangan membuat dinding bronkus memproduksi lebih banyak lendir. Tubuh kemudian akan berusaha mengeluarkan kelebihan lendir ini melalui mekanisme batuk.
Bronkitis dibagi menjadi dua, yaitu:
- Bronkitis akut
Peradangan yang terjadi hanya sementara. Gejala batuk dan produksi lendir yang berlebih dapat berlangsung hingga tiga minggu. Infeksi akut ini bisa menyerang semua golongan usia. Akan tetapi, anak-anak di bawah lima tahun merupakan golongan yang cukup sering terkena bronkitis akut. Diketahui penyakit ini lebih sering terjadi di musim dingin dan sering berkembang setelah selesma biasa, sakit tenggorokan, atau flu.
- Bronkitis kronik
Berupa batuk produktif (banyak lendir) yang dapat berlangsung selama tiga bulan dalam setahun dan setidaknya terjadi dalam dua tahun berturut-turut. Bronkitis kronik sering menyerang mereka yang berusia di atas 40 tahun dan kadangkala berhubungan dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Diagnosis
Dokter akan menentukan diagnosis bronkitis berdasarkan gejala yang muncul dan pemeriksaan fisik. Gejala bronkitis umumnya mirip dengan infeksi paru-paru atau pneumonia.
Terkadang dokter juga membutuhkan pemeriksaan sinar X untuk memastikan kondisi penderita bronkitis. Pemeriksaan lain seperti fungsi paru dibutuhkan untuk mencari penyakit lain seperti kemungkinan adanya PPOK.
Gejala
Gejala utama bronkitis adalah batuk yang terus menerus dan produktif yang lendirnya berwarna kuning keabu-abuan atau kehijauan. Gejala lainnya mirip dengan flu biasa atau sinusitis. Gejala berikut juga mungkin timbul:
- sakit tenggorokan
- sakit kepala
- hidung berair atau tersumbat
- sakit dan nyeri dada atau perut karena batuk terus-menerus
- kelelahan
- demam yang tidak terlalu tinggi
- meriang dan menggigil.
- pada bronkitis kronis, sering terjadi penderita akan mengalami sesak napas atau mengi karena saluran udara yang meradang.
- jangan sepelekan kondisi jika terjadi batuk berdarah atau batuk berlendir yang kental dan gelap. Segera periksa ke dokter untuk penanganan lebih tepat.
Pengobatan
Bronkitis akut sebetulnya dapat sembuh sendiri dalam beberapa minggu dengan banyak minum air putih dan cukup beristirahat. Selain itu, proses pengobatan kadangkala perlu dibantu dengan penggunaan obat anti radang seperti NSAID yang juga dapat membantu menghentikan peradangan.
Di lain pihak, pengobatan untuk menyembuhkan bronkitis kronik merupakan proses yang tidak mudah dan tidak selalu berhasil. Perubahan gaya hidup diperlukan untuk meredakan gejala bronkitis kronis, yaitu:
- mengonsumsi makanan sehat sehingga tubuh memiliki daya tahan untuk membantu mencegah infeksi paru-paru dan seluruh sistem saluran pernapasan.
- olahraga ringan dan teratur agar berat badan stabil dan sistem pernapasan terlatih. Kelebihan berat badan membuat tubuh menanggung beban pada sistem pernapasan yang membuat bernapas pun lebih sulit. Olahraga akan melatih paru-paru dan jantung untuk bekerja lebih efisien dan optimal.
- menghindari lingkungan berasap kabut.
- berhenti merokok dan hindari sebisa mungkin menjadi perokok pasif. Terpapar asap rokok sebagai perokok pasif kini diketahui sama berbahayanya seperti perokok aktif.
Bronkitis juga memerlukan beberapa jenis pengobatan lain, seperti:
- antinyeri
- bronkodilator, atau jenis obat-obatan untuk memperbaiki kapasitas paru-paru menyerap oksigen.
- steroid
- mukolitik (obat pengencer dahak)
- antibiotik
Penyebab
Infeksi bronkitis dapat disebabkan oleh virus maupun bakteri. Bronkitis virus nyatanya lebih sering terjadi. Virus yang sering menyebabkan bronkitis umumnya adalah virus flu biasa. Virus ini terdapat pada lendir yang berada pada hidung atau mulut seseorang ketika bersin atau batuk. Lendir bervirus ini bahkan dapat menyebar pada orang lain yang berada di sekitar hingga kisaran jarak satu meter.
Bronkitis juga dapat terjadi karena bahan yang mengiritasi seperti kabut asap, asap rokok, produk rumah tangga, butiran debu, tekstil (serat kain), amonia, asam kuat, dan klorin. Rokok merupakan penyebab utama bronkitis kronis. Begitu pun bronkitis dapat menyerang mereka yang merupakan perokok pasif.
Pencegahan
Rajin dan seksama mencuci tangan dapat membantu mencegah serta menurunkan risiko bronkitis. Kenakan juga masker hidung-mulut yang memadai jika Anda bekerja di tempat yang banyak menghamburkan bahan iritan seperti serat kain atau asap. Vaksin flu juga dianggap bermanfaat untuk menurunkan risiko bronkitis.
Berhenti merokok merupakan anjuran utama. Asap dan bahan kimia dalam rokok dapat membuat bronkitis menjadi semakin parah. Merokok dan menjadi perokok pasif merupakan faktor risiko tinggi penyebab bronkitis kronik dan PPOK. Semakin dini Anda menghindari kedua hal tersebut akan semakin baik manfaatnya bagi kesehatan paru-paru Anda.