Berita Bupati Hulu Sungai Utara Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

KPK telah menetapkan Bupati nonaktif Hulu Sungai Utara (HSU), Abdul Wahid sebagai tersangka suap, gratifikasi, dan TPPU terkait proyek di Ka...

02:16
VIDEO: Pramono Anung Bakal Tambah Pasukan Oranye Untuk Atas Banjir Jakarta
Realisasi Anggaran OJK Capai Rp 5,67 Triliun
Telah dibaca 0 kali
2 Pencuri Bertopeng Menerobos Masuk ke Kastil Windsor Saat Pangeran William dan Kate Middleton Tidur di Rumah
Telah dibaca 0 kali
Rumahsakit Sapa Pasien dalam Konser Kabar Bahagia, Rayakan Perjalanan 30 Tahun
Telah dibaca 0 kali
75 Kata-Kata Aku Wanita Tak Sempurna, Jangan Takut Mengakui Kekuranganmu
Telah dibaca 0 kali
Jangan Salah Pilih Makanan, Ini yang Harus Dikonsumsi dan Dihindari untuk Punya Perut Six Pack
Telah dibaca 0 kali
Saksikan Mega Series Magic 5 Season 3, di Indosiar, Senin 18 November 2024, via Live Streaming Pukul 18.00 WIB
Telah dibaca 0 kali
Tips Mendidik Anak Agar Penurut Tanpa Kekerasan, Cara Efektif untuk Orang Tua
Telah dibaca 0 kali
Cara Menjawab Gaji yang Diharapkan: Panduan Lengkap untuk Wawancara Kerja
Telah dibaca 7 kali
Mimpi Mengambil Buah Rambutan: Makna, Tafsir, dan Penjelasan Lengkap
Telah dibaca 7 kali
Investasi Hulu Migas Rp 163 Triliun hingga Oktober 2024, Target Aman?
Telah dibaca 7 kali
Capim Setyo Budianto Akan Tiadakan Lift VIP Pimpinan KPK di Gedung Merah Putih
Telah dibaca 7 kali
Mimpi Mantan Pacar Menurut Islam: Tafsir dan Maknanya
Telah dibaca 7 kali
5 Pernyataan Pramono Anung saat Debat Ketiga Pilkada Jakarta 2024, Sebut Satukan Ahokers dan Anak Abah Anies
Telah dibaca 0 kali
5 Wilayah Studi Favorit Pelajar Indonesia di Amerika Serikat
Telah dibaca 7 kali

Advertisement

Advertisement

Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), Abdul Wahid sesaat sebelum rilis penetapan dan penahanan tersangka di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (18/11/2021). Abdul Wahid merupakan tersangka suap dan gratifikasi pengadaan barang dan jasa di Kab Hulu Sungai Utara 2021-2022. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), Abdul Wahid (kiri) sesaat sebelum rilis penetapan dan penahanan tersangka di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (18/11/2021). Abdul Wahid merupakan tersangka suap dan gratifikasi pengadaan barang dan jasa di Kab Hulu Sungai Utara 2021-2022. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), Abdul Wahid (tengah) sesaat sebelum rilis penetapan dan penahanan tersangka di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (18/11/2021). Abdul Wahid merupakan tersangka suap dan gratifikasi pengadaan barang dan jasa di Kab Hulu Sungai Utara 2021-2022. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), Abdul Wahid (kiri) sesaat sebelum rilis penetapan dan penahanan tersangka di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (18/11/2021). Abdul Wahid merupakan tersangka suap dan gratifikasi pengadaan barang dan jasa di Kab Hulu Sungai Utara 2021-2022. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), Abdul Wahid sesaat sebelum rilis penetapan dan penahanan tersangka di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (18/11/2021). Abdul Wahid merupakan tersangka suap dan gratifikasi pengadaan barang dan jasa di Kab Hulu Sungai Utara 2021-2022. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), Abdul Wahid (tengah) sesaat sebelum rilis penetapan dan penahanan tersangka di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (18/11/2021). Abdul Wahid merupakan tersangka suap dan gratifikasi pengadaan barang dan jasa di Kab Hulu Sungai Utara 2021-2022. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), Abdul Wahid (kiri) sesaat sebelum rilis penetapan dan penahanan tersangka di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (18/11/2021). Abdul Wahid merupakan tersangka suap dan gratifikasi pengadaan barang dan jasa di Kab Hulu Sungai Utara 2021-2022. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), Abdul Wahid sesaat sebelum rilis penetapan dan penahanan tersangka di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (18/11/2021). Abdul Wahid merupakan tersangka suap dan gratifikasi pengadaan barang dan jasa di Kab Hulu Sungai Utara 2021-2022. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), Abdul Wahid (kanan) sesaat sebelum rilis penetapan dan penahanan tersangka di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (18/11/2021). Abdul Wahid merupakan tersangka suap dan gratifikasi pengadaan barang dan jasa di Kab Hulu Sungai Utara 2021-2022. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ketua KPK Firli Bahuri (kiri) menyampaikan keterangan terkait pengembangan kasus proyek jalan Bengkalis di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (17/1/2020). Ada enam proyek jalan dengan nilai proyek sebesar Rp 2,5 triliun dan total kerugian negara sebesar Rp 475 miliar. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Gedung KPK (Liputan6/Fachrur Rozie)

Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan, Abdul Wahid usai diperiksa penyidik di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (1/10/2021). Abdul Wahid diperiksa sebagai saksi terkait dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalsel. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan, Abdul Wahid usai diperiksa penyidik di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (1/10/2021). Abdul Wahid diperiksa sebagai saksi terkait dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalsel. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan, Abdul Wahid usai diperiksa penyidik di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (1/10/2021). Abdul Wahid diperiksa sebagai saksi terkait dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalsel. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan, Abdul Wahid usai diperiksa penyidik di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (1/10/2021). Abdul Wahid diperiksa sebagai saksi terkait dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalsel. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Tiga tersangka suap terkait pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan tahun 2021-2022 usai menjalani rilis penahanan di Gedung KPK Jakarta, Kamis (16/9/2021). Ketiganya terkena OTT KPK berikut barang bukti uang Rp 345 juta. (Liputan6.com/Hemi Fithriansyah)