Berita Bursa Saham AS Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Dow Jones naik 247,15 poin atau 0,62% dan berakhir pada level 40.000,90. Selama sesi perdagangan, indeks 30 saham blue-chip ini naik sentuh ...

Tips Agar Percaya Diri: Panduan Lengkap Meningkatkan Kepercayaan Diri
Truk Tronton Hantam Deretan Ruko di Turunan Silayur Semarang, 2 Orang Tewas
Telah dibaca 7 kali
Tips Menghafal Cepat: Panduan Lengkap Meningkatkan Daya Ingat
Telah dibaca 7 kali
Cuaca Hari Ini Jumat 22 November 2024: Mayoritas Jabodetabek Berawan Tebal Pada Siang Hari
Telah dibaca 21 kali
Tips Ampuh Membiasakan Anak Rutin Sikat Gigi Setiap Hari
Telah dibaca 14 kali
Tips Foto Paspor: Panduan Lengkap untuk Hasil Terbaik
Telah dibaca 14 kali
Kata Penghubung adalah Termasuk Konjungsi: Panduan Lengkap Penggunaan dan Jenisnya
Telah dibaca 21 kali
Synchronous adalah: Memahami Konsep Komunikasi Real-Time
Telah dibaca 21 kali
Mengupas Prospek Saham INTP di Tengah Program 3 Juta Rumah
Telah dibaca 21 kali
Sasar Gen Z, Yamaha Fazzio Youth Festival Diwarnai Kompetisi Seru
Telah dibaca 21 kali
Miliarder Turki ini Pilih Gaya Hidup Sederhana
Telah dibaca 28 kali
3 Resep Bobor Bayam supaya Tidak Selalu Masak Sayur Bening
Telah dibaca 21 kali
Rekomendasi Destinasi Wisata di Batam, Tawarkan Pemandangan Eksotis
Telah dibaca 21 kali
Krisis Listrik, Rusia Larang Penambangan Kripto di Musim Dingin
Telah dibaca 21 kali
Dorival Junior Buka Pintu Harapan, Neymar Masih Jadi Kartu As Timnas Brasil
Telah dibaca 21 kali

Advertisement

Advertisement

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Beralih ke bursa asing, bursa saham Asia kompak berada di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/ llyod blazek)

Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Menu spesial Ramadan dari Krispy Kreme, termasuk donat es teler. (dok. Krispy Kreme)

Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Wallstreet

Spesialis Michael Mara (kiri) dan Stephen Naughton berunding saat bekerja di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Wallstreet

Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Spesialis Michael Mara (kiri) dan Stephen Naughton berunding saat bekerja di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Reaksi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Spesialis Michael Mara (kiri) dan Stephen Naughton berunding saat bekerja di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Ekspresi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Wallstreet

Reaksi pasar negatif terhadap penyelesaian utang Yunani membuat indeks saham Dow Jones merosot 348,66 poin ke level 17.598.

Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

1
2
3
4
5
6
7
8
9