![Banner Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila. (Liputan6.com/Abdillah)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/2hCidtXqsZFsMSox4qtsZOwMm20=/60x60/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4883119/original/063481000_1720085851-Banner_Infografis_DKPP_Pecat_Ketua_KPU_Hasyim_Asy_ari_Terkait_Tindak_Asusila.jpg)
Informasi Umum
- PengertianMenurut OJK, cadangan devisa adalah aset yang disimpan oleh bank sentral suatu negara dalam bentuk mata uang asing. Mata uang yang digunakan pada cadangan devisa adalah mata uang internasional yang diakui oleh banyak negara lain.
Ketua KPU
Berita Terkini
Lihat SemuaCadangan Devisa Akhir Juni 2024 Naik Jadi USD 140,2 Miliar, Ini Penopangnya
Telah dibaca 0 kaliPKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Telah dibaca 0 kaliCedera Kaki Sejak 1980, Mengapa Prabowo Baru Operasi Sekarang?
Telah dibaca 0 kaliApple Pede iPhone 16 bakal Laris Manis, Target Penjualan 100 Juta Unit!
Telah dibaca 0 kaliOmar Garcia Harfuch, 'Batman' dari Meksiko Ditunjuk jadi Menteri Keamanan
Telah dibaca 7 kaliRupiah Tertekan di Tengah Penantian Cadangan Devisa Indonesia
Telah dibaca 7 kali8 Khasiat Sate Kambing Untuk Kesehatan, Kaya Kandungan CLA
Telah dibaca 21 kaliJadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Telah dibaca 2.8k kali
Cadangan Devisa Turun Selama Pandemi Corona
Bank Indonesia melaporkan terjadi penurunan cadangan devisa di masa penyebaran virus corona. Penurunan tersebut disebabkan adanya kebutuhan intervensi. Namun terkait jumlah penurunannya Perry tidak menyebutkan secara jelas.
"Jumlah cadangan devisa menurun karena ada kebutuhan intervensi, besok akan kami umumkan," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) virtual dengan Komisi XI DPR RI dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua OJK Wimboh Santoso dan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).
Meski terjadi penurunan cadangan devisa, Perry meyakinkan, jumlah yang tersisa saat ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan impor, pembayaran utang pemerintah. Begitu juga untuk melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah.
Bahkan jika diperlukan, Bank Indonesia telah melakukan kerja sama bilateral swap aggrement (BSA) dengan sejumlah bank sentral negara lain sebagai second line of defence.
"Kalau diperlukan BI punya kerja sama bilatreral swap , dengan sejumlah bank sentral sebagai second line defence," kata Perry.
Misalnya dengan Bank Rakyat Tiongkok (BRT) China, sekitar USD 30 miliar. Lalu dengan Bank sentral Jepang atau Bank of Japan sekitar USD 22,76 miliar.
Kerja sama Bank Indonesia dengan Bank Sentral Korea Selatan, sekitar USD 10 miliar. Sementara dengan Bank Sentral Singapura setara USD 7 miliar atau SGD 10 miliar.
"Ini yang dapat kami sampaikan," kata Perry.