![Euro 2024 berlangsung di Jerman, 14 Juni-14 Juli. (AP/Markus Schreiber)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Ud2dEp5XkX20ygtLUtFo-LEWQLU=/60x60/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4861807/original/033504600_1718207636-AP24160486875986.jpg)
Informasi Umum
- PengertianMenurut OJK, cadangan devisa adalah aset yang disimpan oleh bank sentral suatu negara dalam bentuk mata uang asing. Mata uang yang digunakan pada cadangan devisa adalah mata uang internasional yang diakui oleh banyak negara lain.
Euro 2024
Berita Terkini
Lihat SemuaPemilik Rumah di Jakarta Wajib Tahu NJOPTKP, Apa Itu?
Telah dibaca 0 kaliBikin Kesalahan Fatal di MotoGP Jerman 2024, Jorge Martin Angkat Bicara
Telah dibaca 0 kali3 Resep Bubur Suro, Hidangan Khas Tahun Baru Islam
Telah dibaca 0 kaliMeneropong Prospek Emiten Nikel di Indonesia, Cerah atau Lesu?
Telah dibaca 0 kaliIndahnya Telaga Sunyi, Tempat Wisata Alam Mempesona di Banyumas
Telah dibaca 0 kaliBuya Yahya Ungkap Kemuliaan dan Keutamaan Puasa Muharram, Dahsyat
Telah dibaca 14 kaliMenguak Mitos dan Fakta Migrain yang Banyak Diderita Pekerja Produktif
Telah dibaca 56 kali
Cadangan Devisa Turun Selama Pandemi Corona
Bank Indonesia melaporkan terjadi penurunan cadangan devisa di masa penyebaran virus corona. Penurunan tersebut disebabkan adanya kebutuhan intervensi. Namun terkait jumlah penurunannya Perry tidak menyebutkan secara jelas.
"Jumlah cadangan devisa menurun karena ada kebutuhan intervensi, besok akan kami umumkan," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) virtual dengan Komisi XI DPR RI dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua OJK Wimboh Santoso dan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).
Meski terjadi penurunan cadangan devisa, Perry meyakinkan, jumlah yang tersisa saat ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan impor, pembayaran utang pemerintah. Begitu juga untuk melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah.
Bahkan jika diperlukan, Bank Indonesia telah melakukan kerja sama bilateral swap aggrement (BSA) dengan sejumlah bank sentral negara lain sebagai second line of defence.
"Kalau diperlukan BI punya kerja sama bilatreral swap , dengan sejumlah bank sentral sebagai second line defence," kata Perry.
Misalnya dengan Bank Rakyat Tiongkok (BRT) China, sekitar USD 30 miliar. Lalu dengan Bank sentral Jepang atau Bank of Japan sekitar USD 22,76 miliar.
Kerja sama Bank Indonesia dengan Bank Sentral Korea Selatan, sekitar USD 10 miliar. Sementara dengan Bank Sentral Singapura setara USD 7 miliar atau SGD 10 miliar.
"Ini yang dapat kami sampaikan," kata Perry.