:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5160396/original/008000100_1741802029-SabarReza7_R32_AllEngland2025_PBSI_20250312.jpg)
Informasi Umum
- PengertianMenurut OJK, cadangan devisa adalah aset yang disimpan oleh bank sentral suatu negara dalam bentuk mata uang asing. Mata uang yang digunakan pada cadangan devisa adalah mata uang internasional yang diakui oleh banyak negara lain.
All England 2025
Berita Terkini
Lihat SemuaCara Memasak Tahu agar Tidak Hancur, Tetap Krispi dan Lembut Saat Digoreng
Telah dibaca 0 kaliCara Membuat Mouthwash Herbal untuk Mengatasi Gigi Kuning dan Bau Mulut
Telah dibaca 0 kaliHanya Android, Apple Belum Izinkan Penggunaan QRIS Tap, Ini Alasannya
Telah dibaca 0 kaliApa Arti Mokel di Bulan Puasa Ramadan, Berikut Pengertian dan Hukumnya
Telah dibaca 0 kaliDoa Nabi Khidir untuk Mempermudah Hajat, Amalkan Setiap Jumat
Telah dibaca 0 kaliCara Memasak Mie Agar Tidak Lembek dan Menggumpal
Telah dibaca 0 kaliCara Memasak Ayam Goreng Tulang Lunak 12 Menit Anti Ribet, Hemat Gas
Telah dibaca 0 kaliCara Menggemukkan Badan dengan Cepat dan Sehat, Simak Tipsnya Berikut Ini
Telah dibaca 0 kaliCara Membersihkan Cobek dengan Efektif dan Aman Menggunakan Nasi
Telah dibaca 0 kali5 Penyakit yang Paling Sering Sebabkan Tuli, Congek hingga Trauma Akustik
Telah dibaca 0 kali
Cadangan Devisa Turun Selama Pandemi Corona
Bank Indonesia melaporkan terjadi penurunan cadangan devisa di masa penyebaran virus corona. Penurunan tersebut disebabkan adanya kebutuhan intervensi. Namun terkait jumlah penurunannya Perry tidak menyebutkan secara jelas.
"Jumlah cadangan devisa menurun karena ada kebutuhan intervensi, besok akan kami umumkan," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) virtual dengan Komisi XI DPR RI dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua OJK Wimboh Santoso dan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).
Meski terjadi penurunan cadangan devisa, Perry meyakinkan, jumlah yang tersisa saat ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan impor, pembayaran utang pemerintah. Begitu juga untuk melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah.
Bahkan jika diperlukan, Bank Indonesia telah melakukan kerja sama bilateral swap aggrement (BSA) dengan sejumlah bank sentral negara lain sebagai second line of defence.
"Kalau diperlukan BI punya kerja sama bilatreral swap , dengan sejumlah bank sentral sebagai second line defence," kata Perry.
Misalnya dengan Bank Rakyat Tiongkok (BRT) China, sekitar USD 30 miliar. Lalu dengan Bank sentral Jepang atau Bank of Japan sekitar USD 22,76 miliar.
Kerja sama Bank Indonesia dengan Bank Sentral Korea Selatan, sekitar USD 10 miliar. Sementara dengan Bank Sentral Singapura setara USD 7 miliar atau SGD 10 miliar.
"Ini yang dapat kami sampaikan," kata Perry.
Â
Â