:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5176561/original/090969700_1743115245-20250328-Merak-HER_4.jpg)
Informasi Umum
- PengertianMenurut OJK, cadangan devisa adalah aset yang disimpan oleh bank sentral suatu negara dalam bentuk mata uang asing. Mata uang yang digunakan pada cadangan devisa adalah mata uang internasional yang diakui oleh banyak negara lain.
Idul Fitri 2025
Berita Terkini
Lihat SemuaTransformasi Digital: Meningkatkan Penjualan dengan Sistem Reseller Online
Telah dibaca 0 kaliCara Mengajukan Restrukturisasi Kredit untuk Debitur
Telah dibaca 0 kaliLarassati Kusnandar Cerita soal Tradisi Lebaran hingga Kriteria Pasangan
Telah dibaca 0 kali10 Trik Jualan di Shopee yang Ampuh untuk Pemula
Telah dibaca 0 kaliTrik Main Mesin Capit untuk Pemula, MUdah Dipraktikkan
Telah dibaca 14 kali15 Trik Berdagang yang Ampuh untuk Meningkatkan Penjualan dan Keuntungan
Telah dibaca 21 kaliPengembangan SDM Lintas Sektoral, Jawa Barat-Guangxi Perkuat Kerja Sama
Telah dibaca 14 kali7 Ide Olahan Pindang Tongkol, Lezat dan Menggugah Selera
Telah dibaca 28 kaliTrik Interview, Hadapi Wawancara Kerja dengan Percaya Diri
Telah dibaca 21 kaliDoa Tidur Nyenyak, Amalan untuk Istirahat Malam yang Tenang
Telah dibaca 70 kali
Cadangan Devisa Turun Selama Pandemi Corona
Bank Indonesia melaporkan terjadi penurunan cadangan devisa di masa penyebaran virus corona. Penurunan tersebut disebabkan adanya kebutuhan intervensi. Namun terkait jumlah penurunannya Perry tidak menyebutkan secara jelas.
"Jumlah cadangan devisa menurun karena ada kebutuhan intervensi, besok akan kami umumkan," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) virtual dengan Komisi XI DPR RI dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua OJK Wimboh Santoso dan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).
Meski terjadi penurunan cadangan devisa, Perry meyakinkan, jumlah yang tersisa saat ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan impor, pembayaran utang pemerintah. Begitu juga untuk melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah.
Bahkan jika diperlukan, Bank Indonesia telah melakukan kerja sama bilateral swap aggrement (BSA) dengan sejumlah bank sentral negara lain sebagai second line of defence.
"Kalau diperlukan BI punya kerja sama bilatreral swap , dengan sejumlah bank sentral sebagai second line defence," kata Perry.
Misalnya dengan Bank Rakyat Tiongkok (BRT) China, sekitar USD 30 miliar. Lalu dengan Bank sentral Jepang atau Bank of Japan sekitar USD 22,76 miliar.
Kerja sama Bank Indonesia dengan Bank Sentral Korea Selatan, sekitar USD 10 miliar. Sementara dengan Bank Sentral Singapura setara USD 7 miliar atau SGD 10 miliar.
"Ini yang dapat kami sampaikan," kata Perry.