Sukses

Informasi Perusahaan

  • Tentang PerusahaanPT Chandra Asri Petochemical Tbk adalah salah satu perusahaan petrokimia yang ada di Indonesia. Perusahaan ini penggabungan antara PT Chandra Asri dengan PT Tri Polyta Indonesia Tbk.

    Hasil Produksi

    Perusahaan menggabungkan teknologi mutakhir untuk mengoperasikan satu-satunya pabrik Naphtha Cracker di Indonesia dan fasilitas pendukungnya untuk memproduksi Olefin (Ethylene, Propylene), Pygas dan Mixed C4, serta Polyolefins (Polyethylene dan Polypropylene).

    Fasilitas produksi dari perusahaan ini meliputi tiga lini untuk produk Polyethylene dan Polypropylene. Selain itu, perusahaan juga mengoperasikan satu-satunya pabrik Butadiene di Indonesia. Pabrik Butadiene menggunakan Mixed C4 yang dihasilkan dari pabrik Olefins ini sendiri sebagai bahan bakunya.

    Bahkan perusahaan juga memproduksi 340KTA Styrene Monomer. Chandra Asti adalah produsen tunggal Ethylene, Styrene Monomer dan Butadiene dalam negeri dan juga produsen Polyethylene dan Polypropylene terbesar di Indonesia. Di samping itu, perusahaan juga memproduksi bahan baku plastik yang dapat diproses lebih lanjut menjadi berbagai aplikasi produk termasuk produk kemasan, pipa, otomotif, elektronik dan berbagai aplikasi lainnya.

     

     

    Berkomitmen Kurangi Sampah Plastik di Laut hingga 70 Persen pada 2025

    PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berkomitmen penuh pada program berkelanjutan terutama pengelolaan sampah plastik. Salah satunya ikut serta dalam Forum Indonesia National Plastic Action Partnership (NPAP) yang bertujuan mengurangi sampah plastik di laut hingga 70 persen pada 2025.

    "Sistem berkelanjutan ini penting untuk mempertahankan keberlangsungan lingkungan, sosial dan manajemen serta 3 aspek utama perusahaan People, Planet, Profit," jelas Direktur Chandra Asri Suryandi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (24/4/2021).

    Dia menuturkan, bentuk nyata Chandra Asri dalam mendukung program pengelolaan sampah plastik, dimulai dengan edukasi perubahan perilaku dalam program World Clean Up Day dan Aksi Bersih Pantai Paku yang diikuti lebih dari 336 peserta dan berhasil mengelola 26.636 kilogram (kg) sampah plastik.

    Tak hanya itu, Chandra Asri juga berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dalam mendukung program Jakarta Recycle Center.

    "Chandra Asri menyediakan 36.000 kantong sampah plastik daur ulang, yang berhasil mengurangi sampah terbuang (all type) ke TPA sebanyak 160.637 Kg dan mengurangi sampah plastik ke TPA sebesar 12.671 kg," jelas Suryandi.

    Lalu, Chandra Asri juga konsen pada pemilahan sampah di lingkungan kantor maupun pabrik.

    "Selain itu kami ikut berkontribusi dalam mencipatakan Ekosistem Pengelolaan Sampah Plastik, dimulai dari pemilahan dan pengumpulan sampah plastik, pemprosesan sampah plastik 1.456 kg sampah plastik menjadi 1.287 liter BBM hingga pendistribusian manfaat untuk masyarakat," terang dia.

    Dia menambahkan, Chandra Asri juga berkontribusi dalam pembangunan jalan aspal plastik, pada tahun 2020 telah dilakukan di sepanjang 37,57 km dan mengelola sampah plastik sebanyak 207.321 kg.

     

     

    Kontribusi Selama Pandemi Covid-19

    Selama tahun 2020-2021, Chandra Asri memberikan dukungan bagi masyarakat yang terkena dampak langsung dari pandemi Covid-19, dalam skala nasional serta di area di mana perusahaan beroperasi.

    Langkah yang dilakukan, yakni dengan perusahaan bergabung dalam konsorsium bentukan Universitas Indonesia (UI) yang fokus melakukan pengembangan dan pengadaan flocked swab buatan dalam negeri.

    "Ini untuk mendukung Pemerintah dalam ketersediaan alat pengujian PCR," sebutnya.

    Chandra Asri juga menjamin ketersediaan bahan baku APD dalam negeri melalui produk PP Trilene HS35NW untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis yang menjadi garda depan dalam penanganan Covid-19.

    "Kami juga berkolaborasi dengan PT Duaroda Saranatama untuk mengembangkan Carrier Box Vaccine untuk keperluan distribusi vaksin jarak dekat dalam rangka mendukung strategi prioritas dari Pemerintah dalam menanggulangi Pandemi Covid-19," pungkas dia.