Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dikabarkan telah sembuh dari Covid-19
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan bercerita tentang penanganan pasca Covid-19 melanda di China.
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan buka suara soal tersedianya beragam jenis vaksin Covid-19 dari berbagai negara.
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan bercerita pengalamannya terinfeksi Covid-19 dengan penyakit liver yang diidapnya sejak lama
Selama isolasi, Dahlan Iskan juga kerap memanasi masakan sendiri.
Dahlan iskan heran karena dirinya didiagnosis kekurangan vitamin D. Padahal, dia rutin berolahraga pagi setiap hari.
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test antigen pada Minggu (10/1/2021).
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dinyatakan positif terinfeksi Covid-19
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dinyatakan positif terinfeksi Covid-19
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dinyatakan positif Covid-19 usai didinya menjalani PCR SWAB test pada Minggu (10/1/2021)
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan memuji sosok Pahala Nugraha Mansury yang kini menjadi Wamen BUMN
Pemberian vaksin Covid-19 secara gratis yang telah ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Artikel tentang pandangan Dahlan Iskan soal vaksin ini pun menuai perhatian pembaca Liputan6.com di kanal bisnis
Dahlan Iskan berbagi cerita tentang pandangannya tentang perbedaan vaksin Covid-19 Sinovac dari China dengan vaksin Pfizer dari AS.
Menurutnya, apa yang telah dikerjakan oleh Risma selama memimpin Kota Surabaya sudah baik.
Dahlan Iskan menilai karena Machfud Arifin mempunyai pemikiran besar terhadap Surabaya ke depannya.
Cek Fakta 02 Nov 2020 19:30 Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tulisan Dahlan Iskan soal UU Omnibus Law merugikan organisasi buruh.
Dahlan Iskan menilai rampungnya UU Cipta Kerja cukup cepat.
Cek Fakta 11 Okt 2020 10:00 Penelusuran klaim tulisan atas nama Dahlan Iskan yang menyebut penolakan UU Omnibus Law kepentingan organisasi buruh
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut ada puluhan BUMN yang sudah mati namun belum kunjung dihentikan secara resmi operasionalnya.
Menurut Dahlan Iskan, Indonesia membutuhkan waktu lama untuk membentuk superholding seperti Tamasek.