Informasi Kota
- NamaDemak
- BupatiDrs. H.M. Natsir S.H., M.Si.
- Hari jadi28 Maret 1503
- Populasi (2014)1.055.579 jiwa
- Websitedemakkab.go.id
Demak adalah salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Jawa Tengah. Demak merupakan kabupaten yang memiliki julukan Kota Wali karena pernah dijadikan sebagai tempat rapat para Wali Songo. Menurut sensus tahun 2010, penduduk Demak berjumlah 1.055.579 jiwa. Kata Demak itu sendiri diambil dari Bahasa Arab, yaitu “Dhima” yang memiliki arti “rawa”. Menurut sejarah, tanah di Kabupaten Demak yang ada saat ini adalah tanah bekas rawa atau tanah lumpur.
Selain dikenal dengan sebutan Kota Wali, Demak juga dikenal dengan sebutan Kota Jambu karena banyak memproduksi buah khas, jambu air merah delima yang hanya tersebar di beberapa kecamatan seperti Wonosalam, Guntur, Mijen, dan Wedung. Demak juga sering dijadikan sebagai tempat wisata religi karena terdapat makam Sunan Kalijaga dan makam Raden Patah. Selain itu, Demak juga memiliki salah satu masjid tertua di Indonesia, yaitu Masjid Agung Demak.
Grebeg Besar Demak, Arak-arakan Budaya Saat Idul Adha
Grebeg Besar Demak merupakan suatu kegiatan arak-arakan yang setiap tahun diadakan di kabupaten Demak setelah salat Idul Adha. Acara ini dilakukan di depan pendopo Kabupaten Demak dengan cara menyusuri jalanan raya kota wali tersebut. Acara ini dilakukan setiap 10 Zulhijah dan diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Demak yang diikuti oleh Bupati, wakilnya, dan keturunan Sunan Kalijaga.
Arak-arakan ini cukup menyita perhatian masyarakat. Grebeg Besar Demak menggunakan delman yang dihias dengan begitu meriah. Delman tersebut diikuti rombongan barongan dan para prajurit yang berjalan sambil membawa tombak. Arak-arakan yang dimulai dari depan pendopo Kabupaten Demak ini berakhir di depan Pendopo Kadilangu.
Warga Resah, Rumah Kiai di Demak Ditandai Silang Merah
Sejumlah kiai kampung dan warga Desa Ringinjajar, Kecamatan Mranggen, Demak, Jawa Tengah, dilanda keresahan menyusul adanya tanda silang merah di pintu rumah. Tanda itu sudah berlangsung selama sepekan terakhir. Aksi tersebut tak hanya terjadi di rumah para kiai, namun juga di rumah-rumah tokoh masyarakat. Hingga kini baik warga maupun polisi masih belum mengetahui siapa pelakunya. Menurut Siti Fadlon, salah seorang istri tokoh masyarakat yang rumahnya mendapat tanda silang merah tersebut mengaku takut, apalagi kejadian aneh tersebut sebelumnya tidak pernah terjadi di desanya.