:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5157675/original/085025900_1741611520-20250310-Ridwan_Kamil-HEL_2.jpg)
Ridwan Kamil
Berita Terkini
Lihat SemuaOknum Nakal Selewengkan Pupuk Subsidi Siap-Siap Kena Sanksi Berat
Telah dibaca 0 kaliBerapa Minimal Kata Cerpen yang Ideal untuk Pemula
Telah dibaca 0 kali350 Contoh Kata Adjective Bahasa Inggris dan Artinya
Telah dibaca 0 kaliDisuntikan Modal dari Fintech, Laba Perusahaan Logistik Melonjak hingga 70%
Telah dibaca 0 kaliCara Menurunkan Gula Darah Menjadi Normal: Panduan Lengkap dan Efektif
Telah dibaca 0 kaliDoa Al Jabbar untuk Sakit Hati, Pahami Makna dan Manfaat Membacanya
Telah dibaca 0 kaliKronologi 52 Napi di Lapas Kutacane Kabur Jelang Buka Puasa
Telah dibaca 0 kaliDaftar Lengkap Kata Berawalan H dalam Bahasa Indonesia
Telah dibaca 0 kali350 Kata Menyentuh Hati Wanita yang Penuh Makna
Telah dibaca 0 kaliTelkom: BigBox AI Bisa Deteksi Dini Serangan Siber dengan Teknologi Cerdas
Telah dibaca 0 kali
Pengertian
Dermatitis atopik merupakan salah satu jenis dermatitis (eksim) yang terjadi akibat adanya peradangan pada kulit. Kondisi ini bisa disertai dengan kulit yang memerah, kering, dan pecah-pecah. Peradangan biasanya berlangsung lama, bahkan hingga bertahun-tahun.
Dermatitis atopik sering kali muncul pada bagian kulit yang memiliki lipatan. Seperti di bagian dahi pada wajah, area sekitar mata dan telinga, bagian samping leher, bagian dalam siku, bagian belakang lutut, dan area sekitar selangkangan.
Terkadang dermatitis atopik juga bisa diikuti dengan penyakit alergi lainnya. Dermatitis atopik lebih sering menyerang bayi dan anak. Meski demikian, kondisi ini juga bisa terjadi pada orang dewasa.
Komplikasi
Dermatitis atopik bisa saja menimbulkan komplikasi. Komplikasi yang terjadi meliputi:
- Gatal kronis yang menyebabkan kulit bersisik. Sebuah kondisi kulit yang disebut neurodermatitis dimulai dengan bercak dari kulit gatal.
- Infeksi kulit. Garukan pada kulit yang berulang-ulang dapat menyebabkan luka terbuka. Ini meningkatkan risiko infeksi dari bakteri dan virus, termasuk virus herpes simpleks.
- Masalah mata. Gejala komplikasi mata termasuk gatal di sekitar kelopak mata, radang kelopak mata (blefaritis), dan radang di konjungtiva (konjungtivitis).
- Dermatitis iritan. Ini terutama memengaruhi orang-orang yang pekerjaannya menuntut tangan mereka sering basah dan terkena sabun keras, detergen, dan desinfektan.
- Masalah tidur. Siklus gatal dapat menyebabkan Anda terbangun berulang kali. Pada akhirnya hal ini akan menurunkan kualitas tidur Anda.
- Masalah perilaku. Studi menunjukkan hubungan antara dermatitis atopik dan gangguan attention-deficit disorder atau hiperaktif, terutama jika anak juga kehilangan waktu tidur.
Diagnosis
Proses diagnosis pada dermatitis atopik dapat dilakukan dokter lewat pengumpulan informasi. Dokter akan menanyakan beberapa hal, seperti riwayat medis dan kebiasaan menggaruk (pruritus).
Gejala
Gejala dan tanda dermatitis atopik yang paling mudah dikenali adalah rasa gatal yang terasa berat. Sensasi gatal biasanya akan memburuk pada malam hari. Terkadang hingga mengganggu kualitas tidur penderitanya.
Saat rasa gatal memburuk, Anda mungkin akan sulit untuk menahan keinginan menggaruk. Masalahnya, garukan dapat membuat kondisi Anda bertambah buruk. Kulit bisa saja berdarah akibat garukan, terasa semakin gatal, dan terjadi infeksi sekunder.
Selain rasa gatal, ada tanda-tanda lainnya yang bisa Anda kenali, seperti:
- Kulit yang berwarna kemerahan atau kecokelatan.
- Munculnya bentol-bentol kecil yang berisi cairan.
- Dalam jangka waktu lama, kulit akan menebal, pecah-pecah, bersisik, dan kasar.
Meskipun lebih sering muncul di bagian kulit yang memiliki lipatan, sebenarnya dermatitis atopik bisa saja muncul di seluruh permukaan kulit.
Pengobatan
Pengobatan dermatitis atopik menitikberatkan pada faktor pencetus, termasuk alergen makanan. Biasanya dokter akan memberikan antialergi yang mempunyai efek mengantuk untuk menghilangkan rasa gatal pada malam hari. Namun, bila terdapat gejala saluran napas, makan Anda membutuhkan antialergi yang tidak memberikan efek mengantuk.
Antibiotik akan diberikan bila terdapat penyakit lain yang menyertai dermatitits atopik. Untuk mencegah kekeringan kulit, jagalah hidrasi dan gunakan emolien. Hindari juga pemakaian sabun yang bersifat basa. Jika alergi pada kulit yang Anda alami cukup berat, Anda mungkin saja memerlukan kortikosteroid lokal lewat suntikan.
Pencegahan
Anda bisa melakukan beberapa hal untuk mencegah dermatitis atopik kambuh. Salah satu yang utama adalah dengan menghindari faktor pencetus. Jika pencetus alergi adalah debu, hindari debu. Jika pencetusnya berupa susu, hindari semua makanan dan minuman yang mengandung susu. Melakukan beberapa hal berikut juga dapat membantu Anda:
- Bersihkan secara berkala perlengkapan tidur. Ganti seprai dan sarung bantal guling minimal 2 minggu sekali.
- Gunakan selimut saat Anda tidur, khususnya jika tidak tahan dengan udara dingin.
- Bersihkan rumah secara rutin.
Penyebab
Berikut ini penyebab dari dermatitis atopik:
- Makanan, seperti: susu, ikan, telur, jeruk, kacang, gandum.
- Alergen non-makanan, seperti: debu, detergen, sabun, parfum.
- Stres.
- Gangguan emosi.
- Suhu yang ekstrem, seperti: cuaca dingin dengan kelembapan yang rendah dan udara kering.