:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3003756/original/065913800_1577089325-2.jpg)
Bejo Sugiantoro
Berita Terkini
Lihat SemuaMau Dapat Saham Gratis, Intip Caranya
Telah dibaca 0 kaliPengelolaan Lingkungan jadi Instrumen Penting Tingkatkan Daya Saing Industri
Telah dibaca 0 kaliPerbedaan Scabies dan Jamur pada Kucing, Beda Gejala dan Perawatan
Telah dibaca 0 kali7 Potret Kumaila Hakimah Diduga Pacar Baru Coki Pardede
Telah dibaca 0 kaliDamri Prediksi Layani 2,81 Juta Penumpang Selama Mudik Lebaran 2025
Telah dibaca 0 kaliKembali Setelah 6 Tahun, Ini Sinopsis Film Danur 4: Senjakala
Telah dibaca 7 kaliSisi Nyentrik G-Dragon Si Raja K-Pop, Dari Panggung hingga Variety Show
Telah dibaca 14 kaliAlasan Mentan Gelar Operasi Pasar Satu Minggu Sebelum Ramadan
Telah dibaca 14 kaliCiri Ciri Baterai HP Rusak: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Telah dibaca 7 kaliPerbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah, Kenali Gejala dan Penanganannya
Telah dibaca 14 kali
Pengertian
Efusi pleura adalah berkumpulnya cairan abnormal dalam rongga pleura. Pleura itu sendiri merupakan membran tipis yang melapisi paru-paru dan dinding dada. Di antara pleura yang melapisi paru-paru dan dinding dada itu terdapat rongga pleura. Secara normal, terdapat cairan dalam jumlah sedikit pada rongga ini yang berfungsi sebagai pelumas antara kedua pleura saat pergerakan paru-paru semasa bernapas.
Penyebab
Penumpukan cairan di rongga pleura atau efusi pleura bisa disebabkan oleh:
- Penyakit dan peradangan pada paru-paru, seperti pneumonia, tuberkulosis, kanker paru, atau edema paru.
- Gagal jantung.
- Protein yang rendah dalam darah, menyebabkan cairan mudah keluar dari pembuluh darah dan bisa tekumpul dalam rongga pleura. Contohnya adalah pada kondisi sirosis hati dan penyakit ginjal.
- Penurunan laju penyerapan dari saluran getah bening, misalnya karena penyumbatan saluran getah bening akibat adanya keganasan atau trauma.
Diagnosis
Untuk menentukan diagnosis efusi pleura, dibutuhkan evaluasi menyeluruh. Evaluasi bisa dilakukan melalui pengumpulan informasi dari pasien dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang yang berguna adalah dengan pemeriksaan sinar X thorax. Pengambilan sampel cairan dapat membantu mendiagnosis penyebab dari efusi pleura.
Gejala
Gejala yang paling sering dialami oleh penderita efusi pleura adalah sesak napas. Saat terjadi efusi pleura, cairan dalam rongga pleura menyebabkan paru-paru tidak dapat mengembang sempurna saat menarik napas. Akibatnya terjadi sesak napas yang merupakan gejala paling umum.
Selain sesak, efusi pleura dapat menimbulkan gejala batuk. Umumnya, batuk yang dialami ringan dan tidak berdahak. Namun, jika disebabkan oleh pneumonia, bisa terjadi gejala batuk berdahak. Nyeri dada juga dapat dikeluhkan penderita efusi pleura. Hal ini umumnya berkaitan dengan iritasi pada pleura.
Pengobatan
Jika penyebab efusi pleura sudah diketahui, maka upaya penanganan biasanya diarahkan pada penyebab utama tersebut. Misalnya pemberian OAT (obat anti tuberkulosis) pada pasien tuberkulosis, pemberian antibiotik untuk pasien pneumonia, atau pemberian diuretik pada kasus gagal jantung.
Untuk mengeluarkan cairan yang berlebih dapat dilakukan thorakotomi dengan memasukkan selang ke rongga pleura. Selang tersebut akan mengalirkan cairan yang berlebih agar keluar dari rongga pleura.
Pencegahan
Efusi pleura merupakan efek dari gangguan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penumpukan cairan kadangkala merupakan kondisi yang sulit dicegah.