Pengertian
Fibromyalgia atau nyeri otot adalah suatu sindrom yang menyebabkan rasa nyeri dan kaku pada bagian otot, tendon, dan sendi seluruh tubuh. Kondisi ini bersifat kronis atau jangka panjang.
Fibromyalgia bisa dialami oleh siapa pun. Umumnya, penderita fibromyalgia adalah wanita dengan rentang usia 30-50 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan pria dan anak-anak juga bisa memiliki kondisi ini.
Penyakit ini dapat berdiri sendiri atau merupakan bagian dari penyakit lain, seperti penyakit artritis reumatoid atau penyakit lupus sistemik.
Diagnosis
Fibromyalgia termasuk penyakit yang sulit didiagnosis karena selain gejalanya mirip dengan penyakit lain, pemeriksaan khusus untuk penyakit ini juga belum ditemukan. Biasanya dokter akan menanyakan gejala-gejala yang pasien rasakan dalam aktivitas sehari-hari.
Karena kemiripan gejalanya dengan banyak penyakit lain, ada beberapa kriteria yang umumnya digunakan untuk membantu penegakkan diagnosis, seperti:
- Pasien mengalami rasa sakit cukup parah minimal pada tiga hingga enam area tubuh berbeda. Atau, rasa sakit ringan minimal pada tujuh area tubuh berbeda.
- Pasien merasakan tingkat keparahan gejala yang sama selama minimal tiga bulan.
- Tidak ada penyebab lain dari gejala-gejala yang dialami pasien.
Sebelum memastikan kondisi fibromyalgia, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengeliminasi kemungkinan adanya penyakit lain. Jenis-jenis pemeriksaan yang dilakukan adalah tes urine, tes darah, dan X-ray.
Gejala
Fibromyalgia memiliki banyak gejala dan tidak sama untuk tiap penderita. Kesamaan dari semua gejala yang ada adalah rasa sakit dan nyeri yang dialami penderita pada seluruh tubuhnya.
Ringan atau tidaknya gejala yang dialami biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal. Di antaranya adalah tingkat stres penderita, perubahan cuaca, dan tingkat aktivitas penderita sehari-hari.
Gejala-gejala utama fibromyalgia meliputi:
- Nyeri yang meluas. Rasa nyeri menyebar ke seluruh tubuh atau hanya di beberapa area saja, seperti leher atau punggung. Sensasinya bisa berupa terbakar atau ditusuk. Nyeri ini akan berlangsung secara terus-menerus, dan tingkat keparahannya bisa berubah-ubah.
- Tingkat sensitivitas terhadap sakit meningkat. Bahkan sentuhan lembut sekali pun bisa terasa sangat sakit, dan rasa sakit tersebut membutuhkan waktu cukup lama sampai benar-benar hilang. Penderita juga bisa sensitif terhadap hal lain, seperti cahaya atau rasa makanan tertentu.
- Kelelahan. Fibromyalgia bisa menyebabkan kelelahan ekstrem sampai merasa tidak bertenaga sama sekali, sehingga tidak bisa beraktivitas.
- Kualitas tidur buruk. Penderita sering merasa letih walaupun sudah beristirahat cukup.
- Gangguan kognitif, misalnya sulit berkonsentrasi atau sering meracau.
- Sakit kepala. Biasanya ini adalah akibat dari leher dan bahu kaku yang disebabkan oleh fibromyalgia.
- Sindrom iritasi usus besar, yang berakibat penderita mengalami sembelit atau malah diare.
Pengobatan
Penanganan fibromyalgia hanya akan meredakan gejala, tetapi bukan untuk menyembuhkan karena sampai saat ini belum ada obatnya. Dokter akan menyarankan pengobatan sesuai dengan gejala yang dirasakan.
Karena fibromyalgia memiliki beberapa gejala, artinya tidak ada pengobatan yang dapat menangani semua gejala yang ada. Dan pengobatan untuk satu pasien biasanya akan berbeda dengan pasien lainnya.
Pasien mungkin akan diminta mencoba beberapa jenis perawatan sebelum akhirnya menemukan yang cocok. Biasanya ini akan melibatkan kombinasi antara penggunaan obat-obatan dan perawatan nonmedis.
- Penggunaan obat-obatan
Umumnya, dokter akan memberikan obat berikut untuk meredakan gejala fibromyalgia: - Obat pereda nyeri, seperti parasetamol. Pasien harus berhati-hati karena obat pereda nyeri dapat memicu adiksi. Selain itu, jika dikonsumsi dalam kurun waktu tertentu lama-kelamaan tubuh akan kebal sehingga pengobatan menjadi sia-sia.
- Obat antidepresan. Obat ini akan membantu produksi beberapa senyawa kimia yang membawa sinyal dari dan menuju otak, dikenal dengan istilah neurotransmiter. Efek samping dapat berupa pusing, berat badan naik, dan sembelit.
- Obat tidur. Fibromyalgia dapat memengaruhi pola tidur pasien. Jika pasien mendapatkan cukup istirahat, maka gejala penyakit tidak akan terlalu terasa.
- Penanganan lain
Dalam menangani fibromyalgia diperlukan penanganan lain selain penggunaan obat-obatan, seperti:
oBerendam air hangat.
o Terapi kognitif. Pasien bisa menemukan strategi menangani stres dan menangani masalah dengan sudut pandang positif.
o Teknik relaksasi.
o Pijat.
Penyebab
Sebenarnya penyebab fibromyalgia belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli mengatakan bahwa kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
- Sinyal sakit abnormal. Otak, saraf tulang belakang, dan saraf adalah pusat sistem saraf yang mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh melalui sel khusus. Perubahan cara kerja akan membuat pusat sistem saraf lebih sensitif terhadap sinyal sakit.
- Ketidakseimbangan senyawa kimia, seperti dopamin dan kortisol.
- Faktor keturunan. Faktor seseorang terkena fibriomyalgia akan meningkat jika ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit sama.
- Usia. Umumnya dialami oleh mereka yang berusia 30-50 tahun.
- Jenis kelamin. Pria berisiko lebih rendah ketimbang wanita untuk mengalami fibriomyalgia.
- Trauma fisik atau emosional, seperti menderita infeksi virus, melahirkan, atau baru mengalami kejadian traumatis misalnya kehilangan pasangan hidup.
- Mengidap penyakit yang berhubungan dengan otot, sendi, dan tulang. Misalnya artritis reumatoid.