Sukses

Kementerian Agama Kabupaten Garut, Jawa Barat memprediksi potensi keberangkatan jemaah haji asal kabupaten Garut tahun ini, hanya berkisar 40 persen dari kuota yang diberikan pemerintah pusat.
“Potensi jemaah haji asal Garut yang berangkat tahun ini hanya berkisar di angka 900 orang,” ujar Kepala Kementerian Agama (Kamenag) Kabupaten Garut Cece Hidayat, Jumat (22/4/2022).
Seperti diketahui, setelah dua tahun valum akibat pandemi Covid-19, pemerintah Kerajaan Arab Saudi akhirnya mengumumkan penyelenggaraan haji 1443 H hingga 1 juta orang. Dari jumlah itu, kuota jemaah haji asal Indonesia hanya diberikan jatah 100.051 jemaah plus 1.901 petugas.
“Karena kuotanya belum optimal seperti semula, maka kuota yang diberikan bagi tiap daerah pun berbeda-beda,” kata dia.
Menurutnya, pelaksanaan ibadah haji 2022 banyak mengalami perubahan, selain persiapan mitigasi dan strategi terhadap kemungkinan ancaman covid-19, tahapan lainnya yang mengalami perubahan adalah tidak adanya jaminan keberangkatan satu kloter penuh dari satu daerah.
“Jadi satu kloter tidak akan kumpul satu KBIH, bisa masuk dari beberapa KBIH kota kabupaten lain atau bergabung dengan jemaah lainnya,” kata dia.
Akibatnya, keutuhan satu kloter dalam satu keberangkatan KBIH dari satu daerah sulit ditemukan dalam keberangkatan haji tahun ini. 
“Kami memberangkatkan jemaah haji sesuai dengan daftar urut yang telah masuk dalam sistem kuota haji, jadi mohon maaf tidak ada istilah kami bisa merekayasa,” papar dia.
Berdasarkan data terbaru Kemenag Garut, total bakal jemaah haji asal Garut hingga bulan Maret 2022 mencapai 35.817 jemaah, dengan masa tunggu keberangkatan (waitinglish) hingga 19 tahun.
Dari jumlah itu, angka batal porsi yang calon jemaah haji sampai April 2022 mencapai 748 orang, kemudian jumlah batal lunas sebanyak 15 orang, jumlah jemaah yang lunas tahun 2020 mencapai 1.915 orang.
Jemaah haji dengan usia di atas 65 tahun mencapai 435 orang, sedangkan usia di bawah 65 mencapai 1.480 orang.
Dengan memperkirakan potensi keberangkatan yang yang hanya 40 persen dari kuota tahun 2022, maka jumlah jemaah yang berpotensi berangkat tahun ini hanya mencapai 900 orang.
“Sementara total jemaah haji yang layak berangkat tapi dibatasi kuota sebanyak 580 orang,” ujar dia.