Berita Hakim MK Ditangkap Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Patrialis Akbar jalani pemeriksaan selama lebih dari 24 jam. Sementara pasukan oranye menangkap kucing-kucing liar.

Klasemen MotoGP 2024: Keunggulan Jorge Martin atas Francesco Bagnaia Terpangkas
Substansi Perjanjian ICA CEPA Telah Selesai, Tinggal Finalisasi
Telah dibaca 0 kali
Kekalahan Timnas Indonesia dan Kemenangan Jepang Jadi Sorotan Media Asing, Begini Kata Mereka
Telah dibaca 0 kali
Nobar Timnas Indonesia vs Jepang, Polisi Ajak Warga Rohul Lawan Golput
Telah dibaca 0 kali
Hasil MotoGP Solidaritas 2024: Juara Sprint Race, Francesco Bagnaia Tunda Pesta Jorge Martin
Telah dibaca 0 kali
Tiga Buronan Kasus Judi Online Komdigi Ditangkap
Telah dibaca 0 kali
Pengusaha Tak Bisa Sembarangan Impor Susu, Menko Pangan: Utamakan Produksi Lokal
Telah dibaca 14 kali
Apa Itu Residensi dan Bagaimana Dampaknya Terhadap Pengembangan Seni
Telah dibaca 7 kali
Konsolidasikan Suara Kader, Golkar Optimistis RIDO Menang Satu Putaran di Pilgub Jakarta
Telah dibaca 21 kali
Takluk dari Jake Paul, Mike Tyson Selanjutnya Tantang Logan Paul
Telah dibaca 21 kali
VIDEO: Momen Suporter Jepang Bersihkan Sampah Seusai Laga Jepang vs. Indonesia
Telah dibaca 0 kali
Apa yang Dimaksud Cedera ACL? Simak Penjelasannya Secara Medis
Telah dibaca 21 kali
Lembaga Negara sampai Pejabat Dicatut Pencairan Dana Bantuan, Simak Daftarnya
Telah dibaca 21 kali
Ekspor Makanan dan Minuman ke Kanada Wajib Cantumkan Label Nutrisi, Berlaku Mulai 2025
Telah dibaca 28 kali
Sepak Terjang Wamildan Tsani Panjaitan Sebelum Diangkat Jadi Dirut Garuda Indonesia
Telah dibaca 21 kali

Advertisement

Advertisement

Hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar (tengah) keluar dari gedung KPK usai diperiksa, Jakarta, Jumat dini hari (27/1). Patrialis diduga menerima suap uji materi undang-undang tentang peternakan dan kesehatan hewan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar (tengah) memberi keterangan saat keluar dari gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/1). Patrialis diduga menerima suap uji materi undang-undang tentang peternakan dan kesehatan hewan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar (tengah) keluar dari gedung KPK usai diperiksa, Jakarta, Jumat dini hari (27/1). Patrialis diduga menerima suap uji materi undang-undang tentang peternakan dan kesehatan hewan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Basuki Hariman saat akan meninggalkan gedung KPK usai menjalani pemeriksaan terkait penyuapan Hakim MK, Patrialis Akbar, Jakarta, Jumat (27/1). Basuki diduga memberi suap senilai USD 20 ribu dan SGD 200 ribu. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Basuki Hariman saat akan meninggalkan gedung KPK usai menjalani pemeriksaan terkait penyuapan Hakim MK, Patrialis Akbar, Jakarta, Jumat (27/1). Basuki diduga memberi suap senilai USD 20 ribu dan SGD 200 ribu. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Basuki Hariman saat akan meninggalkan gedung KPK usai menjalani pemeriksaan terkait penyuapan Hakim MK, Patrialis Akbar, Jakarta, Jumat (27/1). Basuki diduga memberi suap senilai USD 20 ribu dan SGD 200 ribu. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ketua MK Arief Hidayat bersama hakim konstitusi kecuali Patrialis Akbar menggelar konferensi pers di Gedung MK, Jakarta, Kamis (26/1). Ketua MK menyesalkan penangkapan Hakim MK, Patrialis Akbar oleh penyidik KPK. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat berjalan menuju ruang konferensi pers di Gedung MK, Jakarta, Kamis (26/1). MK memberikan keterangan OTT KPK yang diduga melibatkan hakim konstitusi Patrialis Akbar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ketua MK Arief Hidayat memberikan keterangan terkait penangkapan hakim konstitusi di Gedung MK, Jakarta, Kamis (26/1). Ketua MK belum bisa mengkonfirmasi bahwa yang ditangkap KPK adalah hakim konstitusi Patrialis Akbar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Suasana rumah Hakim MK, Patrialis Akbar, di Jalan Cakra Wijaya, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (26/1). Tidak terlihat aktivitas di rumah tersebut sejak beredar kabar penangkapan Patrialis Akbar oleh KPK (Liputan6.com/Immanuel Antonius)