Pengertian
Hipertrofi ventrikel kiri adalah pembesaran dan penebalan dinding jantung dari ruang bilik kiri jantung. Ruang bilik kiri jantung bertugas untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hipertrofi membuat proses pompa tidak efisien karena menyebabkan bilik menjadi lemah, kaku dan kehilangan elastisitasnya sehingga mencegah darah untuk mengalir.
Hipertrofi ventrikel kiri sering terdapat pada penderita hipertensi yang tidak terkontrol. Selain itu terdapat beberapa faktor risiko lain, seperti:
• Usia. Orang dengan usia tua lebih sering mengalami hipertrofi ventrikel kiri.
• Berat badan. Orang dengan berat badan berlebih dan obesitas memiliki risiko hipertensi dan hipertrofi ventrikel kiri yang lebih tinggi.
• Riwayat keluarga. Kondisi genetik seperti kardiomiopati hipertropi.
• Penderita diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi.
• Jenis kelamin. Wanita dengan hipertensi lebih berisiko dibandingkan pria dengan tekanan darah yang sama.
Kondisi hipertrofi ventrikel kiri harus diterapi karena dapat menyebabkan komplikasi. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi seperti gagal jantung, serangan jantung dan strok iskemik yang berakibat fatal.
Penyebab
Hipertrofi ventrikel kiri disebabkan oleh otot jantung yang bekerja terlalu keras sehingga otot mengalami penebalan. Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan hal tersebut, seperti:
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
Hipertensi merupakan penyebab tersering dari hipertrofi ventrikel kiri. Lebih dari sepertiga penderita hipertensi sudah mengalami hipertrofi ventrikel kiri saat didiagnosis hipertensi.
- Diabetes
Penderita diabetes berisiko satu setengah kali lebih besar mengalami hipertrofi ventrikel kiri. Hal ini mungkin berhubungan dengan obesitas sentral.
- Masalah katup jantung seperti stenosis atau regurgitasi
Masalah katup jantung, seperti stenosis atau penyempitan katup, menyebabkan ventrikel kiri bekerja lebih keras. Sehingga dapat menyebabkan hipertrofi.
- Masalah jantung lainnya
Masalah jantung, seperti gangguan irama jantung atau aritmia, atrial fibrilasi, dan pembesaran aorta, juga dapat menyebabkan hipertrofi ventrikel kiri.
Genetik juga dapat menyebabkan hipertrofi ventrikel kiri, yaitu kardiomiopati hipertropi. Selain itu pada atlet biasanya juga mengalami hipertrofi ventrikel kiri karena latihan kekuatan dan daya tahan yang berkepanjangan. Hal ini membuat jantung menjadi terbiasa untuk bekerja dengan berlebihan. Namun sebenarnya masih tidak jelas apakah tipe hipertropi ventrikel kiri pada atlet juga akan menyebabkan kaku otot jantung dan penyakit.
Diagnosis
Dalam proses penetapan diagnosis, biasanya dokter akan menduga adanya hipertrofi ventrikel kiri dari gejala yang diketahui lewat serangkaian wawancara medis mendetail. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik. Meski demikian, pada tahap awal cukup sulit menentukan diagnosis kondisi ini karena umumnya tidak memberikan gejala.
Namun, pemeriksaan rutin rekam jantung (EKG) atau ekokardiogram dapat menunjukkan adanya hipertrofi ventrikel kiri walaupun belum muncul gejala. Setelah dokter menduga adanya hipertrofi ventrikel kiri, dokter dapat mengonfirmasi diagnosis lewat pemeriksaan penunjang, seperti EKG, ekokardiogram, sinar X, dan magnetic resonance imaging (MRI).
Gejala
Penderita hipertrofi ventrikel kiri biasanya tidak mengalami gejala apa pun pada awalnya. Seiring dengan memburuknya kondisi, beberapa gejala akan muncul, seperti:
- sesak napas
- lemah
- nyeri dada terutama ketika berolahraga
- palpitasi jantung atau denyut jantung cepat
- pusing atau pingsan
Pada kondisi di bawah ini, sebaiknya penderita segera mencari bantuan medis:
- nyeri dada berlangsung lebih dari beberapa menit
- sesak napas berat
- kepala terasa ringan yang parah dan berulang atau kehilangan kesadaran
Pengobatan
Penanganan hipertrofi ventrikel kiri dilakukan dengan mengobati penyebabnya, seperti masalah katup jantung, darah tinggi, gangguan irama jantung ataupun diabetes. Pengobatan bervariasi, mulai dari perubahan gaya hidup sehat, obat-obatan, bahkan pembedahan,
Gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga, menghindari makanan tinggi lemak dan garam, serta berhenti merokok sangat penting untuk dilakukan. Obat-obatan yang meliputi ACE (Angiotensin-converting enzyme) inhibitors, ARB (Angiotensin II receptor blockers), beta blockers, calcium channel blockers, dan diuretik juga diperlukan. Pembedahan dapat dilakukan untuk masalah katup jantung.
Memperbaiki kondisi medis tersebut akan membantu mengurangi beban kerja jantung. Dengan demikian, hal ini juga akan memperbaiki kondisi hipertrofi ventrikel kiri.
Pencegahan
Upaya untuk mencegah hipertrofi ventrikel kiri dapat dilakukan dengan mengubah pola hidup. Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, sebaiknya lakukan pemeriksaan jantung rutin –terlebih jika Anda seorang perokok dan memiliki berat badan berlebih.
Olahraga rutin minimal 30 menit selama 5 hari dalam seminggu, dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Monitor makanan Anda, hindari makanan tinggi lemak dan garam, serta perbanyaklah konsumsi sayuran dan buah.