![Sementara itu DPR RI akan tunggu Keppres Pemberhentian Ketua KPU dalam proses siapa penggantinya yang nantinya akan diajukan ke Presiden untuk ditetapkan. Di tempat berbeda, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden memastikan proses pilkada serentak tetap be...](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/EYZKnIFuejjdrY-dw6WoM0askW8=/60x60/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/thumbnails/4883303/original/054181500_1720098213-dpr-ri-akan-tunggu-keppres-pemberhentian-ketua-kpu-dan-memproses-siapa-penggantinya-_-liputan-6-3a64f5.jpg)
Informasi Pribadi
- NamaIbrahim Salahuddin
- Tempat LahirJakarta, Indonesia
- Tanggal Lahir30 Desember 1969
- KebangsaanIndonesia
- PekerjaanAktor
- PasanganMerry Triana
- Tahun Aktif1996-2003
- AgamaIslam
Ketua KPU
Berita Terkini
Lihat SemuaSeberapa Buruknya Perang Nuklir, Ancaman Nyata Kiamat?
Telah dibaca 7 kaliSering Diremehkan Orang Lain? Hindari 8 Sikap Menyebalkan Ini
Telah dibaca 21 kaliHoaks Pembagian Uang Mencatut Tokoh Terkenal, Berikut Daftarnya
Telah dibaca 7 kaliCinta Tulus Seorang Mangaka, Film Anime Look Back Telah Dirilis
Telah dibaca 0 kaliLampaui Amerika Serikat, China Punya Paten AI Generatif Terbanyak Dunia
Telah dibaca 7 kali10 Hewan dengan Durasi Hibernasi Terpanjang di Dunia, Nomor 1 Bukan Beruang
Telah dibaca 0 kali4 Resep Daging Kambing Ungkep Santan Gurih, Bumbu Meresap
Telah dibaca 28 kali
Ibra Azhari adalah seorang aktor Indonesia yang populer di era 90-an. Ia lahir di Jakarta, Indonesia pada 30 Desember 1969. Ibra merupakan seorang aktor yang dikenal sebagai pemain film-film panas.
Ibra kerap aktif di dunia layar hiburan tanah air di tahun 1996, beberapa film yang telah dibintangi oleh Ibra yakni Penyimpangan Sex (1996), Bisikan Nafsu (1996), Bergairah di Puncak (1996), Lampiasan Nafsu (1996), Cinta dan Nafsu (1996), Hukuman Zinah (1996), Mistik Erotik (1996), Permainan Erotik (1996), Getaran Nafsu (1996), Trauma Perselingkuhan (Trauma Seksual) (1997), Permainan Malam (1997), Gairah Seksual (Trauma Sexual II) (1997), Gairah Membara (1998), dan Hukuman Zinah (1999).
Namun pada tahun 2003, ia terpaksa mengakhiri karirnya karena terjerat kasus narkoba dan membuatnya dijatuhi hukuman penjara selama 15 tahun. Meski sudah dipenjara, Ibra tak kapok. Ia diketahui masih menggunakan barang haram tersebut. Kemudian pada tahun 2010, tepatnya di tanggal 24 Agustus, Ibra kembali ditangkap polisi dengan kasus yang sama.
Sensasi Keluarga Azhari
Nama keluarga Azhari kini kembali mencuri perhatian publik. Padahal, di dunia entertainment keluarga ini sudah terkenal sejak era tahun 1990-an. Ayu, Sarah, dan Rahma merupakan tiga perempuan seksi yang kerap tampil di layar kaca, layar film maupun media. Saudara mereka, Ibra Azhari pun terkenal karena membintangi berbagai judul film panas di era tahun 1990-an.
Di luar kiprah mereka di dunia akting, empat bersaudara ini kerap mencuri perhatian publik terkait berita penuh sensasi dan kontroversi. Keempatnya masing-masing punya kisah kontroversial yang masih diingat publik hingga saat ini. Mulai dari kisruh rumahtangga, perilaku kasar, hingga persengketaan warisan pernah melekat pada sosok kakak beradik ini. Inilah rangkuman sensasi dan kisah kontroversi keluarga Azhari. Salah satunya Ibra Azhari. Ia mengaku dirinya mengkonsumsi barang haram tersebut lantaran depresi pasca perceraian. Tak lama setelah bebas dua tahun kemudian, Ibra kembali ditangkap atas kasus yang sama. Pada tahun 2010, dirinya kembali tertangkap dengan kasus yang sama.
Tak Jera Jua, Dua Kali Masuk Penjara
Bintang film Ibra Azhari pertama kali ditangkap karena memiliki narkoba pada tahun 2003. Saat itu, Ibra tertangkap basah memiliki 8,5 gram kokain, 16,7 gram sabu-sabu dan 230 butir ekstasi. Saat itu, usai menjalani persidangan, Ibra divonis 15 tahun penjara dan menjalani hukuman di Lembaga Permasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur.
Ibra kemudian bebas pada tahun 2009. Di tahun 2010, Ibra kembali kedapatan memiliki narkoba. Dia kembali ditangkap polisi pada Agustus 2010. Saat itu, Ibra diketahui memesan sabu-sabu lewat telepon. Adik kandung Ayu Azhari ini memesan sabu-sabu seberat 5 gram dari seorang pria berinisial W yang pernah jadi rekannya ketika di penjara dulu.