Informasi Umum
6 Amalan Sunnah di Malam Takbiran Idulfitri
1. Mengumandangkan Takbir
Amalan sunnah di malam takbiran Idul Fitri adalah mengumandangkan takbir. Dalam buku berjudul Idul Fitri oleh Muhammad Saiyid Mahadhir, Lc., M. Ag, dalam hadis dari Ummu Athiyyah RA menjelaskan semua umat muslim diperintahkan keluar rumah sambil mengumandangkan takbir untuk sholat berjemaah.
"Kami dahulu diperintahkan untuk keluar pada hari raya sehingga para gadis juga keluar dan perempuan yang sedang haid pun keluar rumah. Mereka berada di belakang jamaah sholat, mereka bertakbir sebagaimana jamaah lain bertakbir, mereka berdoa dengan doa para jamaah, mereka berharap keberkahan hari itu." (HR. Bukhari).
2. Memperbanyak Ibadah
Amalan sunnah di malam takbiran Idul Fitri adalah berupaya untuk memperbanyak ibadah. Dalam buku berjudul Bekal Ramadhan dan Idul Fitri oleh Saiyid Mahadhir, menghidupkan malam Idul Fitri hendaknya dilakukan dengan mengamalkan amalan sunnah di malam takbiran Idul Fitri seperti memperbanyak ibadah.
3. Zakat Fitrah
Amalan sunnah di malam takbiran Idul Fitri adalah menunaikan zakat fitrah. Zakat fitrah sebagai amalan sunnah di malam takbiran Idul Fitri sangat dianjurkan untuk ditunaikan pada detik-detik terakhir Ramadhan atau sebelum khatib naik ke mimbar.
4. Sholat Subuh dan Isya Berjemaah
Sholat Subuh dan Isya berjemaah adalah amalan yang sangat mulia. Sehingga ada baiknya kalian melakukan kegiatan ibadah di masjid di momen terakhir bulan Ramadan.
Muhammad Saiyid menganjurkan selain membaca Al-Qur’an, di malam takbiran hendaknya memperbanyak zikir, sholat Maghrib berjemaah, Isya berjemaah, dan Subuh berjemaah. Ini hendaknya menjadi hal yang tidak boleh hilang seiring bergantinya bulan dari Ramadhan menuju Syawal.
5. Memperbanyak Doa
Amalan sunnah di malam takbiran Idul Fitri adalah memperbanyak doa. Di malam penuh kebaikan sekaligus mustajab ini, umat muslim dianjurkan berdoa untuk meminta ampunan dan permohonan terbaik pada Allah.
Di bulan Ramadan misalnya, berdoa pada Allah SWT akan dikabulkan bila itu hal yang baik dan untuk kebaikan. Maka untuk mengakhiri bulan Ramadhan ini, jangan lewatkan memperbanyak berdoa kepada Allah SWT.
6. Mempersiapkan Diri Sebaik Mungkin
Amalan sunnah di malam takbiran Idul Fitri adalah mulailah dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menyambut sholat hari raya Idul Fitri.
Pastikan sudah mempersiapkan pakaian terbaik, wangi-wangian serta sedekah. Hal ini karena memakai pakaian terbaik dan sedekah merupakan salah satu sunnah pada hari raya Idul Fitri.
New Section
Ada dua versi bacaan takbiran Idul Fitri yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, yakni bacaan takbiran Idul Fitri yang pendek dan panjang.
Mengumandangkan atau menggemakan bacaan takbiran Idul Fitri dalam kitab Fathul Qarib disunahkan pada malam hari raya. Sunnah takbiran ditujukan untuk semua umat Islam yang sedang berada di rumah, masjid, ataupun di pasar.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam bacaan takbiran Idul Fitri Arab, latin, dan artinya yang panjang serta pendek.
Dalam kitab Fathul Qarib disebutkan bahwa disunahkan untuk menggemakan takbir pada malam hari raya. Tak hanya menyambut dengan bacaan doa menyambut Hari Raya Idulfitri. Sunnah takbiran ini ditujukan untuk semua umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan, mukim ataupun musafir, sedang berada di rumah, masjid, ataupun di pasar.
Muhammad bin Qasim Al-Ghazi mengatakan:
“Disunnahkan takbir bagi laki-laki dan perempuan, musafir dan mukim, baik yang sedang di rumah, jalan, masjid, ataupun pasar. Dimulai dari terbenam matahari pada malam hari raya berlanjut sampai shalat Idul Fithri. Tidak disunahkan takbir setelah salat Idulfitri atau pada malamnya, akan tetapi menurut An-Nawawi di dalam Al-Azkar hal ini tetap disunahkan.”
Takbir terbagi dua macam yakni takbir mursal dan takbir muqayyad. Takbir mursal adalah pembacaan takbir yang tidak terikat waktu sehingga dianjurkan sepanjang malam. Seperti takbir di malam Idulfitri dan Iduladha. Waktu melaksanakan takbir mursal dimulai dari terbenamnya matahari malam Id hingga imam melakukan takbiratul ihram shalat Id, meliputi idul fitri maupun idul adha.
Adapun takbir muqayyad adalah takbiran yang terbatas pada waktu, seperti pembacaan takbir setiap selesai sahalat lima waktu selama hari raya idul adha dan hari tasyrik, 11, 12 dan 13 dzulhijjah. Waktu pembacaannya adalah setelah sembahyang shubuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga ashar akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijjah).
Anjuran pembacaan takbir ini berlandaskan pada surat al-Baqarah ayat 185:
"Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."
Memahami bacaan takbiran Idul Fitri adalah bagian dari takbir mursal. Bacaan takbiran mursal adalah dilakukan dari matahari terbenam pada malam Hari Raya Idul Fitri, sampai imam berada dalam gerakan takbiratul ihram pada sholat Ied.
Bagaimana bacaan takbiran Idul Fitri Arab, latin, dan artinya yang pendek?
Dalam Kitab berjudul Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab oleh Imam An-Nawawi, takbir dibaca atau dilafalkan sebanyak tiga (3) kali. Ini penjelasan atau pemaparan bacaan takbiran Idul Fitri bahasa Arab, latin, dan artinya sesuai kesepakatan para ulama Nahdlatul Ulama (NU).
Bacaan takbiran Idul Fitri Bahasa Arab yang Pendek:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Bacaan takbiran Idul Fitri Latin yang Pendek:
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.
Arti Bacaan takbiran Idul Fitri yang Pendek:
“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah Maha Besar. Segala puji bagi-Nya.”