Sukses

Informasi Umum

  • PengertianMenurut KBBI, inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang.

Pengertian Lain

  • Menurut SamuelsonInflasi adalah suatu keadaan di mana terjadinya kenaikan tingkat harga umum.
  • Menurut MarcusInflasi adalah suatu nilai dimana tingkat harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan. Maksudnya inflasi adalah salah satu peristiwa moneter yang menunjukkan suatu kecendrungan akan naiknya harga barang secara umum yang berarti terjadinya penrunan terhadap nilai mata uang.
  • Menurut Bank IndonesiaInflasi dalam Inflation Targeting Framework. Menurut Bank Indonesia, inflasi adalah kecenderungan harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus menerus.

Berita Terkini

Lihat Semua
Topik Terkait

    Penyebab Inflasi

    1. Meningkatnya Permintaan (Demand Pull Inflation)

    Penyebab inflasi karena meningkatnya permintaan atau demand pull inflation. Ini karena permintaan atau daya tarik masyarakat yang kuat terhadap suatu barang. Inflasi akan terjadi saat ada keinginan berlebihan dari suatu kelompok masyarakat yang ingin memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di pasaran. Keinginan yang berlebihan membuat permintaan bertambah. Padahal penawaran masih tetap dan akhirnya mengakibatkan harga naik.

     

    2. Inflasi karena Bertambahnya Uang yang Beredar (Quantity Theory Inflation)

    Penyebab inflasi selanjutnya karena bertambahnya uang yang beredar. Teori inflasi disebabkan bertambahnya uang yang beredar dikemukakan kaum klasik yang menyatakan jika ada keterkaitan antara jumlah uang yang beredar dengan harga-harga. Jika jumlah barang tetap tapi jumlah uang uang yang beredar lebih besar dua kali lipat, maka harga barang jadi lebih mahal dua kali lipat.

    Jumlah uang yang beredar di masyarakat bisa bertambah jika suatu negara menggunakan sistem anggaran defisit. Maka untuk menutup kekurangan anggaran tersebut, negara mencetak uang baru dan akhirnya menyebabkan harga naik.

     

    3. Meningkatnya Biaya Produksi (Cosh Push Inflation)

    Selanjutnya penyebab inflasi karena meningkatnya biaya produksi. Inflasi kenaikan biaya produksi atau cost push inflation disebabkan ada dorongan kenaikan biaya produksi dalam jangka waktu tertentu secara terus menerus. Secara umum inflasi kenaikan biaya produksi disebabkan karena desakan biaya faktor produksi yang terus naik.

    Inflasi yang disebabkan kenaikan biaya produksi bisa terjadi di negara dengan pertumbuhan ekonomi yang berkembang atau tumbuh pesat tapi dengan angka pengangguran rendah.

     

    4. Inflasi Campuran (Mixed Inflation)

    Inflasi campuran terjadi karena ada kenaikan penawaran dan permintaan. Ini terjadi karena ketidakseimbangan penawaran dan permintaan. Saat permintaan pada suatu barang atau jasa bertambah, mengakibatkan penyediaan barang dan faktor produksi menjadi turun. Sementara itu, pengganti atau substitusi barang dan jasa tersebut terbatas bahkan tidak ada.

    Keadaan tidak seimbang tersebut menyebabkan harga barang dan jasa menjadi naik. Inflasi jenis ini sangat sulit diatasi atau dikendalikan saat kenaikan supply akan suatu barang atau jasa lebih tinggi atau setidaknya setara dengan permintaan.

     

    5. Inflasi ekspektasi (Expected inflation)

    Penyebab inflasi selanjutnya yakni akibat dari perilaku masyarakat yang berpendapat jika kondisi ekonomi di masa yang akan datang akan menjadi lebih baik lagi. Harapan masyarakat akan kondisi ekonomi di masa yang akan datang bisa menyebabkan terjadinya inflasi permintaan atau juga inflasi biaya produksi. Inflasi ini sulit untuk dideteksi karena kejadiannya tidak terlalu signifikan.

     

    Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahan

    a. Inflasi Ringan

    Mudah dikendalikan dan belum begitu menganggu perekonomian suatu negara. Terjadi kenaikan harga barang/jasa secara umum, yaitu di bawah 10% per tahun dan dapat dikendalikan.

    b. Inflasi Sedang

    Inflasi yang bisa menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat berpenghasilan tetap, namun belum membahayakan aktivitas perekonomian suatu negara. Inflasi ini berada di kisaran 10%-30% per tahun.

    c. Inflasi Berat

    Mengakibatkan kekacauan perekonomian di suatu negara. Pada kondisi ini umumnya masyarakat lebih memilih menyimpan barang dan tidak mau menabung karena bunganya jauh lebih rendah ketimbang nilai inflasi. Inflasi ini berada di kisaran 30% – 100% per tahun.

    d. Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation)

    Inflasi yang telah mengacaukan perekonomian suatu negara dan sangat sulit untuk dikendalikan meskipun dilakukan kebijakan moneter dan fiskal. Inflasi ini berada di kisaran 100% ke atas per tahun.

     

    Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebab

    a. Demand pull inflation

    Jenis inflasi yang terjadi karena permintaan akan barang/ jasa lebih tinggi dari yang bisa dipenuhi oleh produsen.

    b. Cost push inflation

    Jenis inflasi yang terjadi karena terjadi kenaikan biaya produksi sehingga harga penawaran barang naik.

    c. Bottle neck inflation

    Jenis inflasi campuran yang disebabkan oleh faktor penawaran atau faktor permintaan.

     

    Jenis Inflasi Berdasarkan Sumber

    a. Domestic inflation

    Jenis inflasi yang bersumber dari dalam negeri. Inflasi ini terjadi karena jumlah uang di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan.

    b. Imported inflation

    Jenis inflasi yang bersumber dari luar negeri. Inflasi ini terjadi pada negara yang melakukan perdagangan bebas dimana ada kenaikan harga di luar negeri.
    5 dari 5 halaman

     

    Cara Mengatasi Inflasi

    1. Kebijakan Fiskal

    Kebijakan fiskal adalah langkah mengatasi inflasi untuk memengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah, yang memiliki beberapa keuntungan seperti menghemat pengeluaran pemerintah dan menaikkan tarif pajak.

     

    2. Kebijakan Moneter

    Kebijakan moneter bertujuan menjaga kestabilan moneter, agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yakni kebijakan penetapan persediaan kas, kebijakan diskonto yaitu untuk meningkatkan nilai suku bunga, dan kebijakan operasi pasar terbuka.

     

    3. Kebijakan Lainnya

    Ada juga kebijakan-kebijakan lain yang dapat ditetapkan pemerintah untuk mengendalikan atau mengatasi inflasi, seperti meningkatkan produksi dan menambah jumlah barang di pasar. Kemudian bisa juga menetapkan harga maksimum untuk beberapa jenis produk.

    Petugas menghitung uang pecahan US$100 di pusat penukaran uang, Jakarta, , Rabu (12/8/2015). Reshuffle kabinet pemerintahan Jokowi-JK, nilai Rupiah terahadap Dollar AS hingga siang ini menembus Rp 13.849. (Liputan6.com/Johan Tallo)
    (Foto: Liputan6.com)