:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5154518/original/001150700_1741396877-1.jpg)
Ridwan Kamil
Berita Terkini
Lihat SemuaTop 3: Gaji Rp 2 Juta Sebulan Wajib Zakat?
Telah dibaca 0 kaliJangan Ngecas Baterai iPhone sampai 100 Persen, Ini Alasannya!
Telah dibaca 0 kaliZodiak Paling Pemaaf: Siapa yang Punya Hati Lembut dan Mudah Memaafkan?
Telah dibaca 0 kaliSerba Serbi THR ASN yang Cair Mulai 17 Maret 2025
Telah dibaca 0 kaliTHR 2025 Karyawan Swasta: Kapan Cair dan Berapa Besarannya?
Telah dibaca 0 kali10 Makanan Khas Lebaran dari Berbagai Daerah di Tanah Air
Telah dibaca 0 kaliLiga Champions 2024/2025: Redam Benfica, Barcelona Lolos ke Perempat Final
Telah dibaca 0 kaliPesawat yang Sudah Terbang Selama 10 Jam Putar Balik Gara-Gara Toilet Mampet
Telah dibaca 14 kali5 Pilihan Tren Gelang Emas yang Cocok Dipakai Lebaran
Telah dibaca 21 kaliWamenkes Janji Perbanyak Pusat Transplantasi Ginjal di Indonesia
Telah dibaca 14 kali
Pengertian
Jantung berdebar atau palpitasi adalah kondisi dimana seseorang merasakan kerja jantung yang kuat, cepat, atau tidak teratur. Biasanya penderita merasa tidak nyaman dengan timbulnya palpitasi.
Diagnosis
Untuk menentukan apakah jantung berdebar disebabkan hal normal atau penyakit serius, maka perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh.
Pemeriksaan dilakukan lewat serangkaian wawancara medis untuk mencari tahu frekuensi dan durasi keluhan, faktor pencetus, adanya gejala kondisi ‘red flag’ yang tidak normal, riwayat keluarga, keluhan yang berhubungan dengan penyebab palpitasi (misalkan riwayat perdarahan pada anemia atau keluhan mudah gemetar, penurunan berat badan dan mudah kepanasan pada kondisi tubuh terlalu banyak memproduksi hormon tiroid).
Selain itu juga diperlukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa tanda vital, pemeriksaan leher dan kepala, pemeriksaan jantung, pengecekan ada atau tidaknya tremor. Sedangkan pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan EKG (rekam jantung), pemeriksaan lab terutama kadar hemoglobin, elektrolit, fungsi ginjal, hormon tiroid, dll.
Gejala
Beberapa gejala yang mungkin Anda rasakan saat mengalami jantung berdebar adalah:
- jantung berdebar-debar
- sensasi seperti jantung berhenti atau meloncat
Adanya gejala ‘red flag’ dapat menandakan kondisi yang membutuhkan perhatian khusus, gejala ini antara lain:
- Pusing atau pingsan
- Nyeri dada
- Sesak nafas
- Detak jantung yang tidak teratur, termasuk detak jantung > 120 kali/ menit atau < 45 kali/ menit saat beristirahat
- Adanya penyakit jantung
- Memiliki riwayat pingsan berulang atau kematian mendadak dalam keluarga
- Palpitasi yang dicetuskan aktivitas fisik, terutama jika disertai keluhan pingsan
Pengobatan
Pengobatan disesuaikan dengan penyebab dari gejala jantung berdebar yang muncul. Untuk mengobati palpitasi yang tidak disebabkan penyakit serius, penggunaan obat jenis beta-bloker seperti propranolol dan metoprolol dapat dipertimbangkan. Obat ini dapat mengurangi beban jantung dan menurunkan tekanan darah.
Pencegahan
Sensasi jantung berdebar yang tidak disebabkan penyakit serius dapat Anda cegah dengan:
- Rutin berolahraga
- Menghentikan konsumsi kafein, alkohol, dan rokok
- Memenuhi kebutuhan cairan harian dengan minum air sebanyak 8 gelas atau 2 liter setiap harinya.
- Mengurangi stres
Penyebab
Walaupun seringkali tidak berbahaya, namun beberapa penyakit dapat menimbulkan gejala jantung berdebar. Secara umum penyebab palpitasi ada dua, bersumber dari jantung (seperti kelainan irama jantung atau kelainan struktur jantung) atau non-jantung (seperti penyakit psikiatri, obat-obatan, anemia, penyakit tiroid, dsb)