:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/thumbnails/5140669/original/044185700_1740232241-fokus-220225-4283e5.jpg)
retret kepala daerah
Berita Terkini
Lihat Semua 01:57Profil Dean James yang Bakal Dinaturalisasi Bela Timnas Indonesia
Telah dibaca 0 kaliMimpi Membeli Beras: Makna dan Tafsir Lengkap
Telah dibaca 0 kaliMimpi Keguguran Padahal Tidak Hamil: Makna dan Interpretasi
Telah dibaca 0 kaliAsrama Tentara di Makassar Terbakar Hebat, 38 Rumah Hangus Dilalap Api
Telah dibaca 0 kaliPembangunan Training Center Timnas Indonesia di IKN Tahap Pertama Rampung
Telah dibaca 0 kaliResep Sayur Sop Ayam: Hidangan Lezat dan Bergizi untuk Keluarga
Telah dibaca 0 kaliTotal Sandera Israel yang Dibebaskan Hamas Hari Ini Bertambah Jadi 6 Orang
Telah dibaca 0 kaliGuru di Australia Dipecat Gara-gara Mengaku Sebagai Kucing
Telah dibaca 0 kaliApa Tujuan Orang Melakukan Pidato: Memahami Maksud dan Manfaatnya
Telah dibaca 0 kaliRaissa Ramadhani Rangkum Perjalanan Musiknya Lewat Debut Album Ribuan Rindu
Telah dibaca 0 kali
Pengertian
Jet lag sebenarnya bukanlah suatu penyakit, melainkan respons tubuh yang wajar ketika seseorang mengalami perubahan zona waktu yang ekstrem. Jet lag ditandai dengan gangguan tidur, sakit kepala, dan gangguan emosi.
Kondisi yang juga sering disebut sebagai zone change syndrome atau desinkronosis ini lebih umum dialami seseorang yang bepergian dari negara barat ke timur.
Penyebab
Jet lag terjadi akibat irama sirkadian dalam tubuh terganggu. Secara sederhana, irama sirkadian merupakan jam alamiah di dalam tubuh yang mengatur agar kondisi tubuh sesuai dengan waktu.
Pada pagi dan siang hari, irama sirkadian akan mengatur tubuh agar memiliki tenaga yang cukup untuk beraktivitas. Sementara itu, irama sirkadian akan mengatur timbulnya rasa kantuk dan hormon-hormon relaksasi pada malam hari.
Saat seseorang bepergian ke negara lain yang waktu siang-malamnya terbalik dengan negara asal, irama sirkadiannya akan mengalami kekacauan sementara waktu. Saat irama sirkadian masih belum bisa menyesuaikan diri inilah, jet lag terjadi.
Diagnosis
Untuk menentukan apakah seseorang benar-benar mengalami jet lag, tak diperlukan pemeriksaan khusus. Umumnya dengan mengetahui bahwa seseorang baru saja bepergian ke daerah yang zona waktunya sangat berbeda dan saat ini ada keluhan yang dirasakan, hal itu sudah cukup untuk memastikan kondisi jet lag.
Gejala
Gejala jet lag sangat bervariasi, tergantung pada perubahan zona waktu yang dialami, usia, kondisi kesehatan secara umum. Gejala yang sering dijumpai antara lain adalah:
- Sakit kepala
- Pusing berputar atau kepala terasa melayang
- Rasa kelelahan yang berkepanjangan
- Sulit tidur di malam hari (insomnia)
- Lebih mudah emosi
- Tidak nafsu makan
- Gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit
Pengobatan
Sebenarnya tidak ada pengobatan untuk jet lag karena kondisi ini bukanlah disebabkan karena suatu penyakit. Namun, penggunaan kacamata hitam pada pagi dan siang hari di negara tujuan dapat mengurangi gejala jet lag.
Selain itu, mengatur strategi tidur juga sangat penting. Mulai saat perjalanan dengan pesawat berlangsung, usahakan tidur setidaknya selama 20 menit pada waktu yang seharusnya adalah malam hari di negara tujuan.
Tetaplah tenang bila mengalami jet lag karena hal ini tidak akan berlangsung berkepanjangan. Tubuh umumnya mulai dapat beradaptasi dengan zona waktu di negara yang baru dalam waktu 1–3 hari.
Pencegahan
Sebisa mungkin hindari mengonsumsi makanan atau minuman berkafein saat dalam perjalanan dan setelah sampai tujuan, karena kafein sendiri dapat mengganggu irama tidur seseorang.
Pastikan asupan air cukup selama dalam perjalanan. Orang yang mengkonsumsi banyak air putih dalam perjalanan umumnya mengalami gejala jet lag yang ringan dan singkat.