Pengertian
Kanker kandung kemih merupakan penyakit yang terjadi akibat munculnya sel tumor ganas di kandung kemih yang menghancurkan sel normal dan jaringan di sekitar kandung kemih. Umumnya penyakit ini terjadi pada mereka yang berusia 55 tahun ke atas, dan lebih banyak dialami oleh pria, dibandingkan wanita.
Berdasarkan jenis selnya, ada berbagai macam jenis kanker kandung kemih. Namun yang paling sering ditemui adalah transitional cell carcinoma.
Penyebab
Penyebab kanker kandung kemih secara pasti belum diketahui. Namun ada beberapa kondisi yang membuat seseorang lebih rentan mengalami kanker kandung kemih, yaitu:
- Mengalami kelainan kandung kemih sejak lahir
- Sering mengalami infeksi kandung kemih
- Pernah mengalami radiasi di daerah perut bawah
- Sering mengalami dehidrasi
- Mengonsumsi air putih yang mengandung zat kimia arsen
- Mereka yang bekerja di pabrik industri karet, tekstil, atau bahan cat, dan sering terpapar zat kimianya
Diagnosis
Bila dokter mendapati kecurigaan kanker kandung kemih saat pemeriksaan, beberapa pemeriksaan lanjutan akan dianjurkan oleh dokter, yaitu:
- Pemeriksaan sitologi urine: pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel air seni pasien untuk diperiksa kemungkinan adanya sel ganas di dalam air seni. Sayangnya, pada pemeriksaan ini banyak penderita kanker kandung kemih yang menunjukkan hasil negatif.
- CT scan: dilakukan untuk melihat adanya tumor di kandung kemih. Pemeriksaan CT scan umumnya dilakukan dengan menggunakan zat kontras untuk mewarnai sel tumor ganas.
- Sistoskopi dan biopsi: Bila terlihat adanya kemungkinan kanker melalui CT scan atau pemeriksaan sitologi urine, akan dilakukan pemeriksaan sistoskopi untuk memastikannya. Caranya adalah dengan memasukkan semacam kamera melalui saluran kencing hingga ke kandung kemih. Bila ditemukan adanya kecurigaan kanker, akan diambil sedikit jaringan kandung kemih (biopsi) untuk diperiksa di laboratorium.
Gejala
Gejala utama kanker kandung kemih adalah buang air kecil yang berdarah. Hal yang membedakan dengan penyakit lain yang juga dapat menimbulkan air seni berdarah adalah, pada kanker kandung kemih, keluhan ini tidak disertai dengan rasa nyeri atau ketidaknyamanan apa pun.
Selain itu, dapat terjadi pula gejala kanker secara umum seperti demam berkepanjangan, sering berkeringat di malam hari, atau berat badan terus berkurang tanpa penyebab yang jelas.
Pengobatan
Pengobatan kanker kandung kemih tergantung pada stadium kanker dan kondisi pasien secara keseluruhan. Ada empat jenis pengobatan yang umum digunakan, yaitu operasi, kemoterapi, terapi biologi, dan radiasi.
Bila kanker diketahui pada tahap awal dan ukurannya masih kecil, maka pengobatan dilakukan dengan mengambil sel kanker melalui operasi. Namun bila ukurannya sudah cukup besar tapi masih berada terbatas di kandung kemih saja, maka operasi yang dilakukan adalah operasi pengangkatan kandung kemih (sistektomi). Bila sistektomi harus dilakukan, maka untuk buang air kecil setelah itu akan dibuat kandung kemih buatan atau dipasang kateter.
Kemoterapi, terapi biologis, radiasi merupakan pengobatan untuk melengkapi operasi. Tujuannya untuk mematikan sisa-sisa sel kanker yang tak dapat diangkat melalui operasi.
Bila sel kanker sudah menyebar ke luar kandung kemih, maka operasi tidak mungkin dilakukan. Hal yang dapat dilakukan adalah metode kemoterapi, terapi biologi, atau radiasi untuk mengecilkan sel kanker sehingga gejala yang dialami penderita akan lebih ringan.
Pencegahan
Hingga saat ini belum ada hal yang dapat mencegah kanker kandung kemih sepenuhnya. Namun dengan menerapkan gaya hidup sehat, risiko kanker kandung kemih dapat berkurang. Caranya adalah dengan:
- Mengonsumsi makanan tinggi serat (sayur dan buah)
- Minum air putih 1,5–2 liter per hari
- Rutin berolahraga
- Menghindari paparan asap rokok